Bursa AS terkikis isu Yunani



NEW YORK. Pada penutupan akhir pekan kemarin (12/6), bursa AS berakhir negatif. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,8%. Dengan demikian, sepanjang pekan ini, indeks acuan di AS tersebut bergerak sideways.

Sektor energi dan kesehatan mencatatkan penurunan terbesar di antara 10 sektor lainnya. Salah satu saham yang turut mempengaruhi bursa AS adalah saham Cisco Systems Inc yang turun 1,2%.

Kondisi tersebut sejalan dengan bursa Eropa yang juga ditutup dengan penurunan sebesar 0,9%. Adapun sentimen yang mempengaruhi pasar saham global kemarin adalah kecemasan mengenai perundingan bailout Yunani yang hampir habis tenggat waktunya. Kondisi ini bisa menyebabkan Yunani mengalami gagal bayar alias default.


Sekadar informasi saja, pera petinggi Eropa saat ini tengah mempersiapkan kondisi terburuk karena Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras menekan keuangan Yunani hingga ke batas terakhir. Di sisi lain, Kanselir Jerman Angela Merkel mendesak dirinya untuk menerima kerangka kerja demi memuluskan penggelontoran stimulus.

Hingga saat ini, perundingan antara Yunani dan pihak krediturnya masih belum menemukan titik temu terkait bailout. Petinggi Eropa meminta proposal untuk mestabilkan utang Negeri Para Dewa itu pada Jumat lalu. Namun, hasilnya mengecewakan. Bahkan Badan Moneter Internasional (IMF) melakukan aksi walkout.

"Setiap kali kita berpikir perjanjian Yunani akan menemukan titik temu, namun, ada saja hambatan yang terjadi," jelas Karyn Cavanaugh, Senior Market Strategist Voya Investment Management LLC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie