Bursa AS tersengat Deutsche Bank



NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan Kamis (29/9) atau Jumat dini hari WIB. Menyusul kekhawatiran mengenai bank-bank Eropa dan pembicaraan tentang kenaikan suku bunga Desember oleh Federal Reserve.

Indeks Dow Jones Industrial Average DJIA, melemah 195,79 poin atau 1,1% ditutup pada 18.143,45, dengan penurunan terbesar diderita Goldman Sachs Group Inc (-0,09%) dan Merck & Co (-2,20%), keduanya turun lebih dari 2%. Sebelumnya, rata-rata turun sebanyak-banyaknya 248 poin.

Indeks S & P 500 melemah 20,24 poin atau 0,9% menjadi 2.151,13, dengan semua sektor indeks berakhir lebih rendah, dipimpin oleh penurunan saham sektor kesehatan, keuangan, dan utilitas. Sebelumnya, indeks turun sebanyaknya 26 poin.


Nasdaq Composite Index juga turun 0,93%, berbalik dari defisit sebelumnya 64-poin dan ditutup turun 49,39 poin atau 0,9% pada 5.269,15.

Investor mengkhawatirkan raksasa pemberi pinjaman Jerman Deutsche Bank AG, yang tengah didera kekhawatiran soal kesehatan neraca, khususnya kemampuannya untuk menahan potensi denda 14 miliar dollar dari Departemen Kehakiman AS, menurut MarketWatch dalam laporannya.

Dengan perdagangan sore, fokus bergeser ke bank-bank Eropa, menyusul laporan bahwa beberapa kliring-derivatif telah menarik dana berlebihan dari Deutsche Bank.

Beberapa analis mengkhawatirkan bahwa risiko perbankan yang tengah dihadapi Deutsche Bank akan memberi efek domino dan mengingatkan pada krisis perbankan Eropa 2008.

Sementara dari Amerika, sejumlah indikator ekonomi dilaporkan membaik. Klaim pengangguran awal naik 3.000 menjadi 254.000 pada akhir September, namun tetap di bawah 300.000 untuk 82 minggu berturut-turut, menunjuk ke sebuah pasar tenaga kerja terus membaik.

Sementara itu, data revisi menunjukkan bahwa kinerja perekonomian di musim semi sedikit lebih baik dari yang diharapkan, seperti investasi bisnis tidak selemah seperti diperkirakan sebelumnya. Produk domestik bruto tumbuh cepat 1,4% pada kuartal kedua.

Pada hari Kamis, Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker mengatakan mendukung kenaikan suku bunga pada Desember jika perekonomian terus tumbuh seperti yang diharapkan, sementara Presiden Fed Atlanta Dennis Lockhart mengatakan ia mengharapkan Fed untuk berada dalam posisi untuk menaikkan suku segera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto