Bursa AS terseret pelemahan bursa China



NEW YORK. Bursa saham AS melemah, dengan ekuitas mencatatkan penurunan beruntun terpanjang sejak Januari, pasca kemerosotan terbesar dalam delapan tahun untuk saham-saham China di tengah kekhawatiran atas pertumbuhan perekonomian terbesar di dunia tersebut.

Indeks Standard & Poor 500 turun 0,6% atau ke level 2,067.85 pada pukul 4:00 sore waktu New York, setelah menyentuh harga rata-rata selama 200 hari terakhir.

Dow Jones Industrial Average ditutup turun 127,94 poin atau 0,73% ke level 17.440,59. Sementara, Nasdaq ditutup turun 48,85 poin atau 0,96% ke 5.039,78.  


"Ketakutan faktor China sangat terasa di pasar," kata Peter Cardilo, Chief Market Economist Rockwell Global Capotal.

Sebelumnya, bursa China mengalami penuruanan terbsarnya dalam 8 tahun terakhir, di mana bursa Shanghai terkoreksi 8,6%. Ini diprediksi sebagai pukulan lanjutan akbita buruknya data ekonomi China.

Pemerintah China sebelumnya sudah melakukan upaya antisipasi kepanikan market yang sempat turun 30% dalam kurun dari satu bulan di awal bulan Juli. Tetapi, jatuhnya indeks mengindikasikan bahwa intervensi pemerintah tampaknya tikda cukup kuat menghadapi masalah negeri tirai bambu ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto