Bursa AS Trengginas, Harga Minyak Dunia Ikut Ganas



SINGAPURA. Harga minyak dunia ogah menyerah kalah. Lihat saja, semakin hari, harga minyak dunia semakin menunjukkan kekuatannya untuk pulih ke level yang lebih tinggi. Hari ini, kenaikan harga minyak dunia juga sejalan dengan saham-saham AS yang juga tercemplung ke zona hijau. Kenaikan ini disurung oleh spekulasi paket penyelamatan perbankan senilai US$ 825 miliar oleh Presiden Barack Obama yang ditengarai akan mendesak pertumbuhan perekonomian. "Hitungan untuk investasi lebih lanjut adalah salah satu faktor yang mempengaruhi harga minyak," tukas Gerard Burg, Minerals and Energy Economist untuk National Australia Bank Ltd. di Melbourne. "Soal saham, inagurasi Obama terlihat cukup positif sejak mengusung sejumlah kepastian untuk pemerintahan yang baru," tambahnya. Harga minyak untuk pengiriman Maret mumbul tipis 55 sen atau 1,26% menjadi US$ 44,10 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 23.22 waktu New York. Harga minyak telah terkikis 2% sejak akhir Desember lalu dan sudah tergerus 51% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di New York, Dow Jones Industrial Average membukukan kenaikan sebesar 279,01 poin atau 3,5% menjadi 8.228,1 kemarin. Standard & Poors 500 Index juga melonjak 35,02 poin atau 4,4% menjadi 840,24. Harga minyak untuk pengiriman April lebih tinggi US$ 1,83 dibandingkan untuk pengiriman Maret, namun turun US$ 4,45 dari 16 Januari lalu. Futures bulan Desember lebih tinggi US$ 9,85 dari bulan sebelumnya, versus US$ 15,04 per minggu lalu. Struktur ini, di mana harga bulan mendatang lebih tinggi daripada sebelumnya, dikenal dengan istilah contango. "Dengan contango yang semakin menciut, maka hal itu mengindikasikan bahwa ada ada secuil pesimisme dalam penurunan perekonomian yang begitu panjang ini," kata Burg. Menurutnya, keseimbangan pasar kemungkinan akan sejalan dengan kondisi yang terjadi belakangan ketimbang dengan kondisi pasar yang kian mengetat dalam beberapa tahun ini. Hanya saja, para trader juga harus mewaspadai harga minyak yang bisa kembali anjlok. Pasalnya, muncul spekulasi bahwa persediaan minyak mentah di AS kian menggelembung. Data resmi dari pemerintah akan ririlis pada hari Jumat (23/1) besok pada pukul 11.00 waktu Washington. Data tersebut kemungkinan akan menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah di AS akan bertambah 1,4 juta barel per 16 Januari 2009. Hitungan ini muncul dari perkiraan tengah 14 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News.


Editor: