Bursa AS turun menunggu laporan kinerja emiten



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah rally indeks S&P 500 berakhir di pekan lalu, kini, rally indeks Nasdaq pun breakhir setelah naik dalam sembilan hari berturut-turut. Investor kini menunggu arah bursa berupa kinerja keuangan hingga bulan September.

Senin (9/10), indeks Nasdaq ditutup melorot 0,16% ke 6.579,73. Indeks S&P 500 pun turun 0,18%. Sedangkan Dow Jones Industrial Average turun tiis 0,06% ke 22.761,07. Sebelum turun, Dow Jones sempat menyentuh titik tertinggi pada perdagangan intraday.

Saham General Electric menjadi salah satu pemberat gerak Dow Jones. Harga saham GE turun 4% setelah perusahaan ini mengumumkan mundurkan CFO Jeff Bornstein pada akhir tahun nanti. Mundurnya Bornstein ini bersamaan dengan rencana mundur marketing chief Beth Comstock dan international executive John Rice.


"Wajar jika pasar menunggu katalis besar, dalam hal ini musim laporan keuangan," kata Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments. Pekan ini, beberapa emiten besar akan merilis laporan keuangan, yakni BlackRock, Citigroup, Bank of America, dan Wells Fargo.

Saham-saham perusahaan ini melorot pada hari Senin dan menekan sektor finansial. Menurut data S&P Capital IQ, laba tiga indeks S&P 500 pada kuartal ketiga akan naik 4% secara year on year. Pada kuartal pertama dan kedua, laba penghuni S&P 500 naik masing-masing 15,5% dan 10,8%

Lindsey Bell, investment strategist CFRA mengungkapkan, pertumbuhan kinerja kemungkinan akan lebih besar ketimbang 4%. "Sama seperti dua kuartal sebelumnya, kinerja yang lebih tinggi ini mungkin sudah diproses oleh pasar dan tampak pada kenaikan harga sahamnya. Jika memang demikian, bakal ada penurunan indeks," kata Bell kepada CNBC.

Pasar saham AS terus menanjak seiring dengan perbaikan kinerja emiten dan harapan atas realisasi reformasi pajak serta data ekonomi yang membaik. Harga saham Apple naik 0,4% setelah analis Bank of America Merrill Lynch menegaskan rekomendasi beli. Analis ini memperkirakan, laba Apple akan melonjak jika pajak korporasi diturunkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati