Bursa Asia bergerak bervariasi, inflasi mulai meningkat di Jepang dan Korea



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia mixed dengan kecenderungan menguat pada awal perdagangan Kamis (24/6). Pukul 8.38 WIB pagi ini, indeks Hang Seng menguat 0,44% ke 28.942.

Indeks Nikkei 225 turun tipis 0,01% ke 28.872. Sementara Taiex menguat 0,11% ke 17.355. Indeks Kospi menguat 0,44% ke 3.290. Straits Times menguat 0,20% ke 3.124.

Di sisi lain, indeks ASX 200 di Australia turun 0,34% ke 7.273. Indeks saham Australia turun setelah negara dengan penduduk terbesar, New South Wales melaporkan kasus corona varian Delta. Sydney mencatat lebih dari 30 kasus corona dalam sepekan.


Otoritas Australia menerapkan wajib masker di seluruh lokasi dalam ruangan, termasuk perkantoran, dan menekan pergerakan dan pertemuan dalam sepekan mulai Rabu. 

Baca Juga: Cara investasi dan menyiapkan dana darurat saat kondisi ekonomi tak menentu

Bank sentral Korea Selatan hari ini menyebut adanya tekanan inflasi baik dari sisi permintaan maupun penawaran di tengah pemulihan ekonomi yang berlanjut. "Beriringan dengan pemulihan ekonomi yang laju, inflasi dari sisi permintaan meningkat dan akan berfluktuasi sekitar 2% di semester kedua," ungkap Bank of Korea dalam tinjauan inflasi semesteran.

Inflasi konsumen mencapai level tertinggi dalam sembilan tahun. Kenaikan harga meningkatkan kemungkinan bank sentral harus mengetatkan kebijakan lebih cepat daripada prediksi awal.

Bulan lalu, Bank of Korea menaikkan proyeksi inflasi menjadi 1,8% dari sebelumnya 1,3%. Bank sentral Negeri Ginseng ini mempertahankan suku bunga di rekor terendah pada 0,5% bulan lalu.

Sementara data sektor jasa di Jepang menunjukkan bahwa harga jasa produsen naik 1,5% secara tahunan pada bulan Mei. Angka ini merupakan laju paling kencang dalam delapan bulan. Angka yang dirilis Bank of Japan ini menyusul kenaikan 1,1% pada bulan April. Kenaikan terutama dipicu kenaikan pada biaya transportasi dan iklan yang turun di tahun lalu.

Baca Juga: Proyeksi IHSG Kamis (24/6), Berpotensi Bearish

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati