TOKYO. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Asia dilanda aksi beli. Data Bloomberg menunjukkan, dalam setiap tiga saham yang naik, terdapat dua saham yang turun. Sementara, pada pukul 10.17 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tak banyak mencatatkan perubahan di posisi 115,82. Sejumlah saham yang pergerakannya turun mempengaruhi bursa Asia antara lain: LG Electronics Inc yang naik 2,5% di Seoul, Lynas Corp melonjak 29% di Sydney, dan Sharp corp yang turun 5,7% di Tokyo. Sepertinya, investor masih melakukan aksi wait and see atas pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) yang digelar pada hari ini (6/9). Kabarnya, Presiden Mario Draghi akan melakukan pembelian obligasi dengan nilai tak terbatas untuk mengatasi krisis utang Eropa. "Eropa sudah menjadi risiko besar bagi pasar dalam dua tahun terakhir. Jika risiko tersebut ditangani dengan baik, maka akan berdampak positif bagi aset-aset berisiko," jelas Prasad Patkar, portfolio manager Platypus Asset Management Ltd di Sydney. Catatan saja, di sepanjang kuartal ini hingga kemarin, indeks MSCI Asia Pacific sudah tergerus 1,2%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bursa Asia bergerak flat akibat aksi wait and see
TOKYO. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Asia dilanda aksi beli. Data Bloomberg menunjukkan, dalam setiap tiga saham yang naik, terdapat dua saham yang turun. Sementara, pada pukul 10.17 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tak banyak mencatatkan perubahan di posisi 115,82. Sejumlah saham yang pergerakannya turun mempengaruhi bursa Asia antara lain: LG Electronics Inc yang naik 2,5% di Seoul, Lynas Corp melonjak 29% di Sydney, dan Sharp corp yang turun 5,7% di Tokyo. Sepertinya, investor masih melakukan aksi wait and see atas pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) yang digelar pada hari ini (6/9). Kabarnya, Presiden Mario Draghi akan melakukan pembelian obligasi dengan nilai tak terbatas untuk mengatasi krisis utang Eropa. "Eropa sudah menjadi risiko besar bagi pasar dalam dua tahun terakhir. Jika risiko tersebut ditangani dengan baik, maka akan berdampak positif bagi aset-aset berisiko," jelas Prasad Patkar, portfolio manager Platypus Asset Management Ltd di Sydney. Catatan saja, di sepanjang kuartal ini hingga kemarin, indeks MSCI Asia Pacific sudah tergerus 1,2%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News