Bursa Asia Bergerak Mixed Pada Rabu (13/12) Pagi, Mayoritas Indeks Naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bergerak variasi alias mixed pada perdagangan Rabu (13/12) pagi. Pukul 08.30 WIB, indeks Nikkei 225 naik 256,86 atau 0,78% ke 33.100,45, Gang Seng turun 100,95 poin ayau 0,62% ke 15.282,58, Taiex naik 33,34 poin atau 0,19% ke 17.481m43, Kospi turun 9,03 poin atau 0,33% ke 5.569,47, ASX 200 naik 20,51 pon atau 0,28% ke 7.255,80, Straits Times naik 2,33 poin atau 0,09% ke 3.104,48 dan FTSE Malaysia turun 2,63 poin atau 0,18% ke 1.444,49.

Bursa Asia bergerak mixed menjelang pengumuman suku bunga The Fed yang terakhir tahun ini. Data inflasi AS yang masih naik memperkuat spekulasi bahwa pembuat kebijakan tidak akan terburu-buru untuk mengklaim penurunan suku bunga.

Mengutip Bloomberg, saham di Korea Selatan turun, namun saham di Australia dan Jepang naik.


Baca Juga: Bursa Asia Mayoritas Melemah di Pagi Ini (5/12), Simak Sentimen yang Menyeretnya

Pasar terus bertaruh bahwa pejabat The Fed akan menahan suku bunga acuan pada rapat kebijakan Rabu ini, namun data-data ekonomi terbaru mempertanyakan penetapan suku bunga yang agresif dari poros yang dovish.

Para trader telah mengurangi peluang penurunan suku bunga pada tahun 2024. Kini para trader memperkirakan penurunan suku bunga The Fed pertama kali akan dilakukan pada Mei 2024.

Menyusul keputusan Fed terakhir tahun ini, Powell mengingatkan investor bahwa kemajuan inflasi akan terjadi secara bertahap. 

"Saya tidak berpikir The Fed akan terburu-buru menurunkan suku bunganya dalam waktu dekat," kata Nancy Daoud, wealth manager Ameriprise Financial.

"Risikonya terlalu yinggi untuk membuat kita kembali seperti pada tahun 1970 an, jika hal itu terjadi. Mereka akan tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan mereka."  

Di Asia, pasar juga akan bereaksi terhadap kinerja ekonomi tahunan China. Konferensi ekonomi tahunan memprioritaskan kebijakan industri dan menunjukkan sedikit keinginan untuk stimulus skala besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi