Bursa Asia bergerak mixed sepekan lalu



TOKYO. Bursa Asia bergerak mixed pada hari-hari terakhir pekan lalu. Ada beberapa kecemasan utama yang menjadi fokus investor. Beberapa di antaranya adalah penyebaran virus Ebola dan data ekonomi China yang memburuk.

Mengutip data Reuters, pada pekan lalu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang mencatatkan performa terbaik di kawasan regional dengan kenaikan 5%. Sementara, indeks Shanghai Composite China mengakhiri pekan kemarin dengan ditutup pada level terendah dalam sebulan terakhir.

Kondisi serupa juga tampak pada indeks Hang Seng Hong Kong yang ditutup dengan penurunan 0,13%.

Sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia ditutup di level tertinggi dalam sebulan terakhir. Dalam sepekan ini, indeks S&P ASX 200 melaju 1,7%.

Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan ditutup dengan penurunan 0,31% pada akhir minggu kemarin.

Isu penyebaran virus Ebola di New York menjadi fokus utama investor pekan ini. Seperti yang diketahui, seorang dokter dinyatakan positif terserang virus Ebola setelah kembali dari Afrika Barat pada pekan lalu. Pasar bereaksi cukup cepat atas berita ini. Yen Jepang, misalnya, langsung menguat 0,3% versus dollar AS.

Adapun perhatian investor dari Asia adalah data ekonomi terbaru China yang menunjukkan penurunan harga perumahan baru di China sebesar 1,3% pada September (yoy). Ini merupakan penurunan pertama dalam dua tahun terakhir. Menurut analis, penurunan harga perumahan tersebut menunjukkan rentannya pasar properti China yang sangat berpengaruh pada perekonomian Negeri Panda tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie