TOKYO. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Asia dilanda aksi jual pagi ini (12/8). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.39 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% menjadi 133,76. Dari 10 sektor yang ada, enam di antaranya memberikan sinyal merah. Penurunan sejumlah saham berkapitalisasi besar menjadi salah satu pemberat langkah bursa Asia. Beberapa di antaranya yakni Toyota Motor Corp yang turun 0,5% di Tokyo dan Tokyo Electric Power Co yang melorot 1,4% di Tokyo. Sementara, saham BHP Billiton Ltd berhasil melompat 2,7% di Sydney. Penurunan bursa Asia terjadi setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi Jepang mencatat perlambatan melampaui estimasi para analis. "Saya relatif berhat-hati terhadap pasar saham. Tahun depan ada kemungkinan ekonomi Jepang jatuh ke jurang resesi," jelas Takuji Okubo, chief economist Japan Macro Advisors di Tokyo.Asal tahu saja, perekonomian Jepang mencatatkan perlambatan melampaui prediksi pelaku pasar pada kuartal kedua tahun ini. Berdasarkan data yang dirilis Cabinet Office pada hari ini (12/8), tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang hanya naik 2,6% di kuartal dua. Padahal, pada kuartal sebelumnya, PDB Jepang berhasil tumbuh 3,8%.Sebagai perbandingan, 32 ekonom yang disurvei Bloomberg News memprediksi kenaikan sebesar 3,6%. Sementara, jika tidak disesuaikan dengan perubahan harga, nominal pertumbuhan PDB tumbuh sebesar 2,9%.Perlambatan ekonomi Jepang ini disebabkan oleh penurunan penjualan perumahan dan investasi bisnis.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bursa Asia bergerak negatif tertekan PDB Jepang
TOKYO. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Asia dilanda aksi jual pagi ini (12/8). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.39 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% menjadi 133,76. Dari 10 sektor yang ada, enam di antaranya memberikan sinyal merah. Penurunan sejumlah saham berkapitalisasi besar menjadi salah satu pemberat langkah bursa Asia. Beberapa di antaranya yakni Toyota Motor Corp yang turun 0,5% di Tokyo dan Tokyo Electric Power Co yang melorot 1,4% di Tokyo. Sementara, saham BHP Billiton Ltd berhasil melompat 2,7% di Sydney. Penurunan bursa Asia terjadi setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi Jepang mencatat perlambatan melampaui estimasi para analis. "Saya relatif berhat-hati terhadap pasar saham. Tahun depan ada kemungkinan ekonomi Jepang jatuh ke jurang resesi," jelas Takuji Okubo, chief economist Japan Macro Advisors di Tokyo.Asal tahu saja, perekonomian Jepang mencatatkan perlambatan melampaui prediksi pelaku pasar pada kuartal kedua tahun ini. Berdasarkan data yang dirilis Cabinet Office pada hari ini (12/8), tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang hanya naik 2,6% di kuartal dua. Padahal, pada kuartal sebelumnya, PDB Jepang berhasil tumbuh 3,8%.Sebagai perbandingan, 32 ekonom yang disurvei Bloomberg News memprediksi kenaikan sebesar 3,6%. Sementara, jika tidak disesuaikan dengan perubahan harga, nominal pertumbuhan PDB tumbuh sebesar 2,9%.Perlambatan ekonomi Jepang ini disebabkan oleh penurunan penjualan perumahan dan investasi bisnis.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News