TOKYO. Bursa Asia bergerak fluktuatif antara zona hijau dan merah. Pada pukul 10.59 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik kurang dari 0,1% menjadi 120,59. Sebelumnya, indeks acuan di kawasan regional ini sempat turun 0,1%. Sejumlah saham yang turut mempengaruhi pergerakan bursa Asia antara lain: Nexon Co yang melorot 6,6% di Tokyo, BlueScope Steel Ltd melonjak 52% di Sydney, dan Zijin Mining Group Co turun 2%. Sedangkan dua sentimen yang menyebabkan pergerakan fluktuatif bursa Asia adalah data Produk Domestik Jepang yang tumbuh lebih rendah dari prediksi analis serta optimisme the Federal Reserve akan segera menggelontorkan stimulus. "Pada saat ini, pasar digerakkan oleh sejumlah sentimen, di antaranya ekspektasi stimulus oleh bank sentral global. Saat ini pergerakan pasar sangat volatill. Waktu akan berbicara bagaimana dampak dari realitas perlambatan ekonomi global ke depannya," papar Jason Teh, strategist Investors Manual Ltd di Sydney. Catatan saja, indeks MSCI Asia Pacific sudah melorot 6,6% dari posisi tertingginya tahun ini yang tercipta 29 februari lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bursa Asia bergerak volatil pada awal pekan
TOKYO. Bursa Asia bergerak fluktuatif antara zona hijau dan merah. Pada pukul 10.59 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik kurang dari 0,1% menjadi 120,59. Sebelumnya, indeks acuan di kawasan regional ini sempat turun 0,1%. Sejumlah saham yang turut mempengaruhi pergerakan bursa Asia antara lain: Nexon Co yang melorot 6,6% di Tokyo, BlueScope Steel Ltd melonjak 52% di Sydney, dan Zijin Mining Group Co turun 2%. Sedangkan dua sentimen yang menyebabkan pergerakan fluktuatif bursa Asia adalah data Produk Domestik Jepang yang tumbuh lebih rendah dari prediksi analis serta optimisme the Federal Reserve akan segera menggelontorkan stimulus. "Pada saat ini, pasar digerakkan oleh sejumlah sentimen, di antaranya ekspektasi stimulus oleh bank sentral global. Saat ini pergerakan pasar sangat volatill. Waktu akan berbicara bagaimana dampak dari realitas perlambatan ekonomi global ke depannya," papar Jason Teh, strategist Investors Manual Ltd di Sydney. Catatan saja, indeks MSCI Asia Pacific sudah melorot 6,6% dari posisi tertingginya tahun ini yang tercipta 29 februari lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News