JAKARTA. Wajah pasar saham Asia awal pekan Senin (20/2), sebagian besar berakhir berseri. Pelaku pasar tengah menanti rincian kebijakan ekonomi termasuk reformasi pajak yang dijanjikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Mengutip CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang berakhir flat ke level 19.251,08, membalikkan penurunan sebelumnya hampir 0,6 % karena yen melemah terhadap dollar yang diperdagangkan pada 113,12 pukul 15:12 HK / SIN. Penguatan yen umumnya akan membebani saham berorientasi ekspor di pasar Jepang karena mempengaruhi margin keuntungan mereka di luar negeri ketika dana dikonversi ke mata uang lokal.
Di antara saham eksportir, Toyota naik 0,50 %, Sony turun 1,10 %, Honda adalah dari 0,33 % dan Canon menumpahkan 0,30 %. Data pemerintah menunjukkan ekspor Jepang naik 1,3 % pada tahun pada bulan Januari, kurang dari estimasi median Reuters dari kenaikan tahunan 4,7 %. Ekspor Jepang ke AS turun 6,6 % pada Januari, sedangkan impor meningkat 11,9 %. Neraca perdagangan keseluruhan defisit 1,09 triliun yen (US$ 9,66 miliar), dibandingkan dengan estimasi median untuk defisit ¥ 636.800.000.000, sementara Jepang masih menikmati surplus perdagangan dengan AS pada bulan Januari. Beralih Selat Korea, indeks Kospi Korea Selatan naik 3,81 poin, atau 0,18 %, ke 2.084,39. Saham Samsung Electronics ditutup naik 2,11 % pada 1.933.000 won Korea. Reuters melaporkan petinggi Samsung Jay Y. Lee, yang ditangkap pada hari Jumat dan ditahan atas kasus skandal korupsi yang juga menyeret Presiden Park Geun-hye. Analis mengatakan kepada CNBC pekan lalu penangkapan Lee adalah mungkin untuk memiliki dampak pada merek global Samsung.