KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia dibuka bervariasi di pada awal perdagangan hari ini. Rabu (20/11), pukul 08.21 WIB, indeks Nikkei 225 melemah tipis 0,03% ke 38.404,76. Sejalan, indeks Hang Seng turun 0,20% ke 19.623,39. Berikutnya, indeks Taiex menguat 0,51% menjadi 22.965,59. Serupa, Kospi naik 0,11% ke 2.474,75 dan indeks S&P/ASX 200 melemah 0,33% ke 8.3446,6. Sedangkan, FTSE Straits Times menguat 0,17% ke 3.764,43 dan FTSE Malay menguat 0,17% menjadi 1.602,89.
Busa Asia dibuka sebagian besar menguat pada hari ini, setelah hari yang beragam di Wall Street di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara Ukraina dan Rusia. Investor menilai data perdagangan Oktober dari Jepang. Di mana, pertumbuhan ekspor Jepang mencapai 3,1% secara tahunan, melampaui estimasi oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters dan naik dari penurunan 1,7% pada bulan September. Pertumbuhan impor Jepang juga mengalahkan estimasi sebesar 0,4%, tetapi turun dari 2,1% pada bulan sebelumnya.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham MAIN, SSIA, SILO dan BTPS untuk Perdagangan Hari Ini (20/11) Alhasil, indeks Nikkei 225 dibuka naik 0,25, sementara indeks Topix naik 0,3%. Sementara itu, dari China, pasar memperkirakan China akan membiarkan suku bunga acuan tidak berubah pada hari Rabu setelah suku bunga tersebut dipangkas pada bulan Oktober. Pada sesi sebelumnya, Wall Street bervariasi dengan indeks Nasdaq melonjak 1,04% dan ditutup pada level 18.987,47. Sejalan, indeks S&P 500 naik 0,4% dan ditutup pada level 5.916,98.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 120,66 poin atau 0,28% ke level 43.268,94. Tekanan pasar saham dimulai setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan AS bahwa ambang batas penggunaan senjata nuklir telah diturunkan, sikap baru yang diambil setelah Presiden Joe Biden mengizinkan Ukraina menggunakan senjata AS untuk menyerang wilayah Rusia. Kerugian kemudian meningkat setelah ada laporan bahwa Ukraina menyerang wilayah perbatasan Rusia Bryansk dengan rudal buatan AS. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari