Bursa Asia Bervariasi Seiring dengan Meningkatnya Ancaman Deflasi China, Rabu (9/8)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Asia-Pasifik bervariasi karena investor mencermati angka inflasi China untuk bulan Juli Rabu (9/8). Dengan indeks harga konsumen diperkirakan akan memasuki wilayah deflasi untuk pertama kalinya sejak Februari 2021.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan tingkat inflasi China turun 0,4% tahun ke tahun (YoY). Indeks harga produsen negara itu - yang mengukur perubahan harga jual yang diterima oleh produsen domestik untuk output mereka - juga diperkirakan turun 4,1%.

Kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada pada 19.084, menunjukkan pembukaan yang lebih kuat dibandingkan dengan penutupan HSI di 19.184,17.


Baca Juga: IHSG Rabu (9/8) Masih Akan Berada di Fase Konsolidasi

Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,24% pada perdagangan pagi hari. Sementara Topix turun 0,3%. Sebaliknya, Kospi Korea Selatan naik 0,88% dan Kosdaq naik 1%. Indeks S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan mendekati garis datar.

Semalam di AS, ketiga indeks utama Wall Street dilanda aksi jual setelah Moody's menurunkan peringkat kredit beberapa bank regional, dengan alasan risiko deposito, potensi resesi, dan portofolio real estat komersial yang sedang mengalami kesulitan.

Dow Jones Industrial Average turun 0,45%, sementara S&P 500 turun 0,42% dan Nasdaq Composite mundur 0,79%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto