Bursa Asia bervariasi setelah penurunan Dow dan S&P semalam



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Asia-Pasifik naik lebih tinggi pada perdagangan Selasa (10/8) pagi menyusul penurunan semalam untuk Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 di bursa Wall Street.

Melansir CNBC, saham perusahaan yang terkait dengan konglomerat Korea Selatan Samsung bervariasi pada perdagangan Selasa pagi. Saham Samsung Electronics turun 0,25% dan Samsung C&T turun 1,05%. Asuransi Jiwa Samsung naik 0,78%.

Langkah itu dilakukan setelah kementerian kehakiman Korea Selatan mengumumkan bahwa pewaris perusahaan Jay Y. Lee akan dibebaskan dengan pembebasan bersyarat akhir pekan ini, menurut Reuters.


Indeks Kospi Korea Selatan yang lebih luas berada di bawah garis datar. Nikkei 225 Jepang naik 0,3% dan indeks Topix naik 0,34%. S&P/ASX 200 Australia naik 0,34%.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan di bawah garis datar.

Baca Juga: Wall Street bervariasi, S&P merosot karena turunnya saham-saham energi

Semalam di Amerika Serikat, Dow turun 106,66 poin menjadi 35.101,85 dan S&P 500 tergelincir sekitar 0,1% menjadi 4.432,35. Sementara, Nasdaq Composite naik 0,16% menjadi 14.860,18.

Kekhawatiran tentang dampak Covid-19 pada pertumbuhan global terus membebani sentimen investor, dengan negara-negara bergulat dengan penyebaran varian delta virus yang sangat menular.

Di tempat lain, harga minyak lebih tinggi di pagi hari jam perdagangan Asia pada hari Selasa setelah jatuh pada hari Senin.

Harga minyak mentah Brent naik 0,45% menjadi US$69,35 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 0,68% menjadi US$66,93 per barel.

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 92,978 setelah naik akhir pekan lalu dari di bawah 92,4.

Yen Jepang diperdagangkan pada 110,33 per dolar, lebih lemah dari level di bawah 109 yang terlihat terhadap greenback minggu lalu. Dolar Australia berpindah tangan pada US$0,7327, di bawah level di atas US$0,735 yang terlihat kemarin.

Baca Juga: IHSG diramal bakal melanjutkan pelemahan pada Selasa (10/8)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto