KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar Asia-Pasifik akan dibuka lebih rendah pada perdagangan Rabu (29/11). Para investor menilai komentar-komentar dari para anggota dewan The Fed dan menunggu angka-angka inflasi bulan Oktober dari Australia. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 memperpanjang kenaikan hari Selasa (28/11) dan naik 0,27%, menjelang rilis inflasi bulan Oktober. Nikkei 225 Jepang turun 0,29% pada awal perdagangan dan Topix mengalami penurunan lebih kecil sebesar 0,14%.
Baca Juga: IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Intip Rekomendasi Saham Hari Ini (29/11) Kospi Korea Selatan turun 0,23% setelah mencapai level tertinggi dua bulan pada hari Selasa dan Kosdaq yang berkapitalisasi kecil turun tipis. Kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di 17.327, juga menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI di 17.354,14. Semalam di AS, ketiga indeks utama Wall Street naik setelah komentar Waller bahwa The Fed bisa saja menaikkan suku bunga dengan Dow Jones Industrial Average naik 0,24%. Indeks S&P 500 naik tipis 0,1% dan Nasdaq Composite yang banyak sahamnya bergerak di sektor teknologi naik 0,29%. Sebagai informasi, Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan, ia semakin yakin bahwa kebijakan saat ini sudah berada pada posisi yang tepat untuk mengendalikan inflasi. Namun, ia menyatakan bahwa inflasi masih terlalu tinggi. Waller juga mengatakan bahwa The Fed mungkin akan mulai menurunkan suku bunga jika inflasi terus mereda selama tiga sampai lima bulan ke depan.
Baca Juga: Wall Street Ditutup Naik Tipis Setelah Pernyataan Beragam The Fed, Selasa (28/11) Sebaliknya, Gubernur Michelle Bowman mengatakan bahwa lebih banyak kenaikan suku bunga mungkin akan diperlukan karena dinamika yang berkembang membuat inflasi tetap tinggi. "Prospek ekonomi dasar saya terus memperkirakan bahwa kita perlu meningkatkan suku bunga federal fund lebih lanjut untuk menjaga kebijakan yang cukup restriktif untuk menurunkan inflasi ke target 2 persen pada waktu yang tepat," kata Bowman. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto