Bursa Asia Dibuka Beragam Senin (8/7), Menunggu Data Inflasi AS dan China



KONTAN.CO.ID - Bursa saham Asia-Pasifik dibuka bervariasi pada Senin (8/7). Saat investor menantikan data ekonomi penting dari Amerika Serikat (AS) dan China yang akan dirilis akhir pekan ini.

Nikkei 225 Jepang turun tipis dan Topix turun 0,17%. Penurunan ini terjadi karena upah riil Jepang turun untuk bulan ke-26 berturut-turut.

Data dari kementerian kesehatan, tenaga kerja, dan kesejahteraan negara tersebut menunjukkan bahwa upah riil turun 1,4% tahun ke tahun pada bulan Mei, meskipun upah nominal naik 1,9% menjadi 297.151 yen ($1.850). Angka bulan Mei juga merupakan kenaikan upah tercepat dalam 11 bulan.


Sebaliknya, Kospi Korea Selatan naik 0,21% dan Kosdaq yang berkapitalisasi kecil naik 0,42%.

Baca Juga: Pantau 9 Pilihan Rekomendasi Saham dari Yugen Sekuritas untuk Hari Ini, Senin (8/7)

Saham raksasa Samsung Electronics naik 1,49%, meskipun serikat pekerja terbesar perusahaan tersebut dijadwalkan memulai pemogokan tiga hari pada Senin.

Reuters melaporkan bahwa Serikat Pekerja Nasional Samsung Electronics (NSEU), yang memiliki sekitar 28.000 anggota, telah menuntut perusahaan memperbaiki sistem bonus berbasis kinerja dan memberikan pekerja satu hari cuti tambahan tahunan.

Tidak jelas berapa banyak pekerja yang akan ikut dalam pemogokan, namun jajak pendapat serikat menunjukkan sekitar 8.100 anggota mengatakan mereka akan melakukannya pada Senin pagi.

S&P/ASX 200 Australia turun 0,1%, menuju kerugian dua hari berturut-turut.

Di tempat lain, hasil pemilu di Prancis pada malam sebelumnya menunjukkan parlemen yang terpecah.

Baca Juga: IHSG Berpeluang Naik, Rekomendasi Saham Hari Ini, Senin (8/7) dari BNI Sekuritas

Koalisi kiri Prancis, New Popular Front, pada Minggu berhasil menggagalkan kemajuan sayap kanan, meraih jumlah kursi terbesar namun masih kurang dari mayoritas mutlak dalam pemilihan putaran kedua parlemen.

Investor menunggu data indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada Kamis (11/7) untuk menilai jalur suku bunga The Fed.

Sementara angka inflasi China pada Rabu (10/7) akan menunjukkan kondisi pemulihan ekonomi negara tersebut.

Keputusan bank sentral dari Korea Selatan, Selandia Baru, dan Malaysia juga akan diumumkan pekan ini, meskipun tidak ada perubahan yang diharapkan, menurut jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom.

Baca Juga: Didukung Pemangkasan Produksi Minyak, Cek Rekomendasi Saham AKRA, PGAS, MEDC, ELSA

Pada Jumat lalu di AS, S&P 500 dan Nasdaq Composite naik ke rekor tertinggi, dengan kedua indeks mencatatkan penutupan rekor karena laporan pekerjaan terbaru memicu harapan pemotongan suku bunga dari The Fed.

Indeks S&P 500 naik 0,54% ditutup pada 5.567,19. Nasdaq yang berfokus pada teknologi naik 0,90% menjadi 18.352,76.

Dow Jones Industrial Average menambahkan 0,17%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto