BURSA saham Asia berseri mengawali perdagangan Selasa (16/5), mengekor jejak bursa Amerika Serikat (AS). Katalis positif datang dari naiknya harga minyak setelah menteri energi Rusia dan Arab Saudi mengumumkan pemotongan produksi harus diperpanjang sampai Maret 2018 dan mengabaikan berita politik tentang Presiden Donald Trump. Mengutip CNBC, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melonjak lebih dari 3 % selama sesi kemarin menyusul berita tersebut. Arab Saudi dan Rusia adalah produsen minyak terbesar di dunia. Minyak WTI menguat 0,37 % diperdagangkan pada US$ 49,02 per barel sementara minyak mentah Brent menambahkan 0,31 % diperdagangkan pada US$ 51,98.
Bursa Asia dibuka berseri karena minyak melonjak
BURSA saham Asia berseri mengawali perdagangan Selasa (16/5), mengekor jejak bursa Amerika Serikat (AS). Katalis positif datang dari naiknya harga minyak setelah menteri energi Rusia dan Arab Saudi mengumumkan pemotongan produksi harus diperpanjang sampai Maret 2018 dan mengabaikan berita politik tentang Presiden Donald Trump. Mengutip CNBC, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melonjak lebih dari 3 % selama sesi kemarin menyusul berita tersebut. Arab Saudi dan Rusia adalah produsen minyak terbesar di dunia. Minyak WTI menguat 0,37 % diperdagangkan pada US$ 49,02 per barel sementara minyak mentah Brent menambahkan 0,31 % diperdagangkan pada US$ 51,98.