TOKYO. Bursa Asia bergerak fluktuatif pada transaksi perdagangan hari ini (21/4). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 10.08 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% menjadi 139,26. Pada transaksi sebelumnya, indeks acuan di kawasan regional ini sempat turun 0,1%.Sementara itu, indeks Topix Jepang naik 0,6%. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,3%, index Taiex Taiwan turun 0,1%, dan indeks Strait Times Singapura naik 0,3%. Di Malaysia, FTSE Bursa Malaysia KLCI Index turun 0,2%. Sejumlah pasar saham di kawasan regional masih ditutup hari ini karena libur nasional. Bursa Jepang terlihat mendaki meskipun data yang dirilis pemerintah hari ini menunjukkan adanya pembengkakkan pada defisit neraca perdagangan Jepang bulan Maret. Kondisi itu menyebabkan posisi yen semakin melemah terhadap dollar AS. "Data yang ada di Jepang cukup konsisten dengan upaya pemerintah untuk mempertahankan posisi pelemahan yen. Bahkan, yen sepertinya akan terus keok hingga akhir tahun ini. Kami memprediksi tingkat ekspor Jepang akan kembali naik akhir tahun seiring pulihnya ekonomi AS," jelas Steve Brice, chief investment strategist Standard Chartered Plc. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bursa Asia dibuka di dua zona di awal pekan
TOKYO. Bursa Asia bergerak fluktuatif pada transaksi perdagangan hari ini (21/4). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 10.08 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% menjadi 139,26. Pada transaksi sebelumnya, indeks acuan di kawasan regional ini sempat turun 0,1%.Sementara itu, indeks Topix Jepang naik 0,6%. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,3%, index Taiex Taiwan turun 0,1%, dan indeks Strait Times Singapura naik 0,3%. Di Malaysia, FTSE Bursa Malaysia KLCI Index turun 0,2%. Sejumlah pasar saham di kawasan regional masih ditutup hari ini karena libur nasional. Bursa Jepang terlihat mendaki meskipun data yang dirilis pemerintah hari ini menunjukkan adanya pembengkakkan pada defisit neraca perdagangan Jepang bulan Maret. Kondisi itu menyebabkan posisi yen semakin melemah terhadap dollar AS. "Data yang ada di Jepang cukup konsisten dengan upaya pemerintah untuk mempertahankan posisi pelemahan yen. Bahkan, yen sepertinya akan terus keok hingga akhir tahun ini. Kami memprediksi tingkat ekspor Jepang akan kembali naik akhir tahun seiring pulihnya ekonomi AS," jelas Steve Brice, chief investment strategist Standard Chartered Plc. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News