SINGAPURA. Mayoritas saham yang ditransaksikan di bursa Asia mendaki pagi ini (2/7). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.07 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,9% menjadi 132,05. Dalam tiga saham yang naik, terdapat satu saham tang turun. Sementara itu, indeks Topix Jepang naik 1,1%, sedangkan indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 1,2%. Adapun indeks Kospi Korea Selatan naik 0,4%, indeks Taiex Taiwan naik 0,3%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 1,9%, dan indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,8%. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Asia. Beberapa di antaranya yakni Honda Motor Co yang naik 1,9% di Tokyo serta James Hardie Industries SE naik 2,3% di Sydney.Pergerakan positif saham-saham Asia dipicu oleh data manufaktur AS yang kenaikannya melampaui prediksi pelaku pasar. "Fundamental ekonomi di kebanyakan negara sudah semakin membaik. Pasar bisa mencatatkan kenaikan. Namun, masih ada kecemasan terkait sinyal yang diberikan the Federal Reserve untuk mengurangi penggelontorang stimulus. Selain itu, ada juga perubahan arah yang jelas atas kebijakan di China," urai Angus Gluskie, managing director White Funds Management di Sydney. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bursa Asia dibuka melesat hingga 1%
SINGAPURA. Mayoritas saham yang ditransaksikan di bursa Asia mendaki pagi ini (2/7). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.07 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,9% menjadi 132,05. Dalam tiga saham yang naik, terdapat satu saham tang turun. Sementara itu, indeks Topix Jepang naik 1,1%, sedangkan indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 1,2%. Adapun indeks Kospi Korea Selatan naik 0,4%, indeks Taiex Taiwan naik 0,3%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 1,9%, dan indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,8%. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Asia. Beberapa di antaranya yakni Honda Motor Co yang naik 1,9% di Tokyo serta James Hardie Industries SE naik 2,3% di Sydney.Pergerakan positif saham-saham Asia dipicu oleh data manufaktur AS yang kenaikannya melampaui prediksi pelaku pasar. "Fundamental ekonomi di kebanyakan negara sudah semakin membaik. Pasar bisa mencatatkan kenaikan. Namun, masih ada kecemasan terkait sinyal yang diberikan the Federal Reserve untuk mengurangi penggelontorang stimulus. Selain itu, ada juga perubahan arah yang jelas atas kebijakan di China," urai Angus Gluskie, managing director White Funds Management di Sydney. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News