TOKYO. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Asia dilanda aksi jual pada transaksi pagi ini. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.33 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% menjadi 121,33. Dalam setiap dua saham yang naik, terdapat satu saham yang turun. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,4%. Demikian pula halnya dengan indeks S&P/ASX 200 Australia dan indeks Kospi Korea Selatan dengan penurunan masing-masing 0,4%. Saham-saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Asia antara lain: Canon Inc yang turun 1%, BHP Billiton Ltd turun 0,8%, dan Reneseas Electronics Corp naik 5,2%. Penurunan bursa Asia pagi ini seiring data ekonomi AS dan Italia yang menambah kecemasan investor mengenai pertumbuhan ekonomi global. Selain itu, biaya pinjaman Spanyol melonjak di tengah aksi protes mengenai kebijakan penghematan anggaran di Eropa. "Data ekonomi belum membaik. Rebound pada perekonomian yang tiba-tiba hanya bisa digerakkan oleh keajaiban. Selain itu, kesepakatan mengenai kebijakan moneter semakin sulit tercapai," jelas Mikio Kumada, global strategist LGT Capital Management.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bursa Asia dibuka tak bersemangat, apa sebabnya?
TOKYO. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Asia dilanda aksi jual pada transaksi pagi ini. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.33 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% menjadi 121,33. Dalam setiap dua saham yang naik, terdapat satu saham yang turun. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,4%. Demikian pula halnya dengan indeks S&P/ASX 200 Australia dan indeks Kospi Korea Selatan dengan penurunan masing-masing 0,4%. Saham-saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Asia antara lain: Canon Inc yang turun 1%, BHP Billiton Ltd turun 0,8%, dan Reneseas Electronics Corp naik 5,2%. Penurunan bursa Asia pagi ini seiring data ekonomi AS dan Italia yang menambah kecemasan investor mengenai pertumbuhan ekonomi global. Selain itu, biaya pinjaman Spanyol melonjak di tengah aksi protes mengenai kebijakan penghematan anggaran di Eropa. "Data ekonomi belum membaik. Rebound pada perekonomian yang tiba-tiba hanya bisa digerakkan oleh keajaiban. Selain itu, kesepakatan mengenai kebijakan moneter semakin sulit tercapai," jelas Mikio Kumada, global strategist LGT Capital Management.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News