KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham di Asia pada Kamis (21/4) ditutup bervariasi (mixed) dengan kecenderungan naik. Pergerakan ini terjadi di tengah tingginya tingkat inflasi global dan kekhawatiran seputar perang di Ukraina. Sentimen pasar juga tertekan oleh rasa takut akan perlambatan tajam ekonomi di China serta masih tingginya harga minyak mentah. Investor menanti sinyal dukungan kebijakan dari Pemerintah China karena ekonomi negeri Panda tersebut masih terus bergulat dengan gelombang terparah penularan virus Covid-19 sejak 2020. Kebijakan ketat zero Covid telah menimbulkan keraguan mengenai prospek ekonomi China ke depan. Bahkan, Managing Director Dana Moneter Internasional atau IMF Kristalina Georgieva mengatakan, kelesuan ekonomi yang berkepanjangan di China akan berdampak besar pada ekonomi global. Namun, Kristalina Georgiva menambahkan bahwa Beijing masih punya ruang gerak untuk melakukan penyesuaian kebijakan demi menopang kinerja ekonomi.
Bursa Asia Ditutup Bervariasi di Tengah Tingginya Inflasi dan Perlambatan Ekonomi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham di Asia pada Kamis (21/4) ditutup bervariasi (mixed) dengan kecenderungan naik. Pergerakan ini terjadi di tengah tingginya tingkat inflasi global dan kekhawatiran seputar perang di Ukraina. Sentimen pasar juga tertekan oleh rasa takut akan perlambatan tajam ekonomi di China serta masih tingginya harga minyak mentah. Investor menanti sinyal dukungan kebijakan dari Pemerintah China karena ekonomi negeri Panda tersebut masih terus bergulat dengan gelombang terparah penularan virus Covid-19 sejak 2020. Kebijakan ketat zero Covid telah menimbulkan keraguan mengenai prospek ekonomi China ke depan. Bahkan, Managing Director Dana Moneter Internasional atau IMF Kristalina Georgieva mengatakan, kelesuan ekonomi yang berkepanjangan di China akan berdampak besar pada ekonomi global. Namun, Kristalina Georgiva menambahkan bahwa Beijing masih punya ruang gerak untuk melakukan penyesuaian kebijakan demi menopang kinerja ekonomi.