KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham di Asia pada Senin (14/11) ditutup beragam (mixed) dengan kecenderungan naik. Tim riset Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan, pergerakan bursa Asia yang beragam ini seiring dengan redupnya momentum dari reli pekan lalu. Hal ini setelah pejabat tinggi bank sentral America Serikat (AS) Federal Reserve memperingatkan investor jangan terlalu terbawa emosi oleh perlambatan data inflasi (CPI) AS. Inflasi bulan Oktober AS yang keluar lebih rendah dari estimasi mampu mendorong imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 2 tahun anjlok 33 bps minggu lalu. Data ini juga menekan nilai tukar mata uang dolar AS melemah hampir 4%, penurunan mingguan terbesar dalam 50 tahun terakhir. Bahkan, sejumlah investor memperlihatkan sikap euforia berlebihan dengan mengartikan data inflasi ini sebagai sinyal bahwa tekanan inflasi di AS udah mereda lebih cepat dari yang sebelumnya diantisipasi pasar.
Bursa Asia Ditutup Bervariasi Pada Senin (14/11) Usai Rilis Data Inflasi AS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham di Asia pada Senin (14/11) ditutup beragam (mixed) dengan kecenderungan naik. Tim riset Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan, pergerakan bursa Asia yang beragam ini seiring dengan redupnya momentum dari reli pekan lalu. Hal ini setelah pejabat tinggi bank sentral America Serikat (AS) Federal Reserve memperingatkan investor jangan terlalu terbawa emosi oleh perlambatan data inflasi (CPI) AS. Inflasi bulan Oktober AS yang keluar lebih rendah dari estimasi mampu mendorong imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 2 tahun anjlok 33 bps minggu lalu. Data ini juga menekan nilai tukar mata uang dolar AS melemah hampir 4%, penurunan mingguan terbesar dalam 50 tahun terakhir. Bahkan, sejumlah investor memperlihatkan sikap euforia berlebihan dengan mengartikan data inflasi ini sebagai sinyal bahwa tekanan inflasi di AS udah mereda lebih cepat dari yang sebelumnya diantisipasi pasar.