Bursa Asia Ditutup Mixed pada Jumat (29/9) Tersengat Data Ekonomi Global



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bursa Asia ditutup mixed dengan kecenderungan menguat pada hari perdagangan terakhir di bulan September 2023.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 1,0% namun mencatatkan penurunan sekitar 4,0% di kuartal ketiga 2023, terburuk sejak kuartal ketiga 2022.

Di pasar obligasi, bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) membeli surat utang Pemerintah Jepang atau Japanese Government Bonds (JGB) senilai JPY 300 miliar (US$ 2 miliar) dengan tenor antara 5 tahun dan 10 tahun, sebuah intervensi pasar untuk menekan yield JGB yang melonjak ke level tertinggi dalam beberapa dekade. 


Yield JGB bertenor 10 tahun naik menjadi 0,77%, tertinggi sejak September 2013 setelah BOJ minggu lalu memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneter super longgar yang minggu ini memicu kejatuhan nilai tukar mata uang JPY terhadap dolar AS ke level terendah dalam 11 bulan.

Baca Juga: Bursa Saham Asia di Level Terendah dalam 10 Bulan

Dari sisi makroekonomi, investor mencerna rilis sejumlah data ekonomi Jepang, terutama tingkat inflasi di Tokyo yang naik 2,8% year-on-year (Yoy) di bulan September, melambat tipis dari kenaikan 2,8% Yoy di bulan Agustus. Laju inflasi inti di Tokyo juga melambat menjadi 2,5% YoY dari 2,8% YoY. 

Data lain memperlihatkan bahwa Tingkat Pengangguran di Jepang secara tak terduga bertahan di 2,7% selama bulan Agustus, lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang memperkirakan turun menjadi 2,6%. 

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (Labor Force Participation Rate) naik menjadi 63,1% di bulan Agustus dari 62,9% pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, rasio Jobs-to-Applications berada di 1,29 atau tidak berubah dari angka untuk bulan Juli dan bertahan di level terendah sejak Juli 2022. 

Menurut perhitungan awal, Industrial Production Jepang tidak tumbuh di bulan Agustus, lebih baik dari ekspektasi pasar yang memperkirakan turun 0,8% dan penurunan 1,8% secara bulanan di bulan sebelumnya.

Baca Juga: Radiant Utama Interinsco (RUIS) Serap Capex Rp 11 Miliar

Penjualan Ritel di Jepang naik tipis 0,1% secara bulanan dann naik 7,0% YoY di bulan Agustus menyusul lonjakan 7,0% YoYdi bulan Juli. 

Selain mencerna data ekonomi Jepang, investor mengantisipasi rilis data Personal Consumption Expenditure (PCE) Price Index Amerika AS (AS) nanti malam dan sebelum itu rilis data inflasi zona Euro. 

Laju inflasi di zona Euro diprediksi melambat menjadi 4,5% YoY di bulan September dari 5,2% YoY di bulan Agustus. Data pada hari Kamis memperlihatkan inflasi Jerman di bulan September turun ke level terendah sejak Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli