JAKARTA. Seyum Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini (22/2) merekah. Data yang dihimpun RTI menunjukkan, pada pukul 09.15 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,3% menjadi 5.356,87. Ada 124 saham yang melaju. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 72 saham dan 89 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 2,591 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 639,073 miliar.
Sementara itu, terdapat tujuh sektor yang menghijau. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor industri lain-lain naik 0,81%, sektor infrastruktur naik 0,41%, dan sektor manufaktur naik 0,34%. Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran
top gainers pagi ini antara lain: PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 1,86% menjadi Rp 2.190, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) naik 1,76% menjadi Rp 2.890, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik 1,52% menjadi Rp 8.375. Sedangkan di posis
i top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT PP Properti Tbk (PPRO) turun 1,82% menjadi Rp 324, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 1,46% menjadi Rp 2.700, dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 2,04% menjadi Rp 286. Kendati bergerak positif, pagi ini investor asing tampak menjual kepemilikan sahamnya. Nilai bersih penjualan asing
(net sell) mencapai Rp 12 miliar di seluruh market dan Rp 9,6 miliar di pasar reguler. Bursa Asia sideways Mayoritas saham di kawasan Asia bergerak flat pada transaksi perdagangan pagi ini (22/2). Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 08.20 waktu Singapura, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun tipis ke posisi 19.368,96. Sejumlah saham yang mempengaruhi bursa Jepang antara lain: saham Toyota naik 0,1%, saham Sony naik 1,36%, dan saham Canon naik 0,52%.
Sementara, indeks Kospi Korea Selatan naik tipis 0,02% menjadi 2.102,55. Saham Toshiba berhasil melaju di awal perdagangan sebesar 5,93%. Di Australia, indeks ASX 200 tertekan 0,15%. Saham Commonwealth Bank of Australia turun 2,82% pada transaksi perdagangan pagi. Sementara itu, saham produsen vitamin Australia Blackmores tergerus 7,8% setelah perusahaan membukukan penurunan laba bersih dalam periode enam bulan yang berakhir 31 Desember sebesar 41% menjadi A$ 28,5 juta atau US$ 21,9 juta versus A$ 75,8 juta seperti prediksi analis yang disurvei Rhomson Reuters. Sesi perdagangan di Asia mengekor pergerakan positif di pasar saham AS. "Pasar saham AS saat ini menjadi contoh baik bahwa trennya adalah temanmu," jelas Ric Spooner, chief market analyst CMC Markets. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie