Bursa Asia flat menanti kebijakan dua bank sentral



TOKYO. Bursa Asia tak banyak mencatatkan pada transaksi perdagangan pagi ini (20/9). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.16 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun kurang dari 0,1% menjadi 138,31.

Sementara itu, berdasarkan data CNBC, bursa Jepang naik 0,1% setelah libur Senin kemarin. Pergerakan bursa Jepang tampak liar seiring posisi yen yang diperdagangkan di level 101,87 per dollar AS.

Sementara itu, indeks ASX 200 Australia turun 0,1%. Kemarin, pasar saham Australia dibuka telat dan ditutup lebih awal karena mengalami kesalahan teknis.


Kemudian, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2% dan indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,2%. Pasar saham China dan Hong Kong belum dibuka.

Pergerakan bursa Asia pagi ini menanti kebijakan dua bank sentral global, yakni Bank of Japan dan The Federal Reserve. Keduanya dijadwalkan akan menggelar pertemuan rutinan pada Rabu besok (21/9).

"Tidak ada pihak yang mau mengambil terlalu banyak risiko menjelang pertemuan BOJ dan The Fed," kata Chris Weston, chief market analyst IG Ltd di Melbourne kepada Bloomberg.

Dia menambahkan, kunci pada pekan ini adalah bagaimana pasar fixed income Jepang dan AS bereaksi terhadap kebijakan bank sentral. "Jika yield obligasi mulai mendaki, maka hal itu akan memperketat kondisi finansial. Kondisi ini tidak akan mendapat tanggapan positif dari pasar kredit atau saham," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie