Bursa Asia ikut memerah pagi ini, tersengat sinyal kenaikan suku bunga The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham di Asia-Pasifik merosot pada perdagangan Kamis (17/6) pagi. Investor mengamati reaksi pasar setelah Federal Reserve AS pada Rabu menaikkan jadwal kenaikan suku bunga.

Melansir CNBC, di Jepang, Nikkei 225 turun 0,33% di awal perdagangan dan indeks Topix duduk di bawah garis datar. Kospi Korea Selatan turun 0,62%.

Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,14%. Data pekerjaan Australia untuk bulan Mei akan dirilis hari ini.


Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,54% lebih rendah.

The Fed pada hari Rabu mengemukakan kerangka waktu menaikkan suku bunga, dengan apa yang disebut dot plot ekspektasi anggota individu menunjuk ke dua kenaikan pada tahun 2023.

"'dot plot' Fed baru yang menunjukkan bahwa anggota median FOMC sekarang memperkirakan dua kenaikan suku bunga Fed pada 2023, versus tidak sama sekali dalam iterasi Maret, mewakili kejutan hawkish dari pertemuan Fed Juni," Ray Attrill, head of foreign exchange strategy National Australia Bank, tulis dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Wall Street memerah terseret proyeksi The Fed atas kenaikan suku bunga 2023

Semalam, Dow Jones Industrial Average turun 265,66 poin menjadi 34.033,67, S&P 500 tergelincir 0,54% menjadi 4.223,70, dan Nasdaq Composite turun 0,24% menjadi 14.039,68.

Mata uang dan minyak

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 91,428 dibandingkan dengan level di bawah 90,5 yang terlihat awal pekan ini.

Yen Jepang diperdagangkan pada 110,75 per dolar menyusul pelemahan tajam baru-baru ini dari bawah 110 terhadap greenback. Dolar Australia berpindah tangan pada US$0,761, lebih rendah dari level di atas US$0,77 yang terlihat di awal minggu.

Harga minyak lebih rendah di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan minyak mentah Brent turun 0,71% menjadi US$73,86 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tergelincir 0,75% menjadi US$71,61 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto