Bursa Asia kembali terpapar sinyal The Fed



JAKARTA. Di awal pekan kedua September, mayoritas indeks bursa saham Asia kemarin ditutup merosot. Indeks Hang Seng memimpin pelemahan pasar Asia, dengan koreksi 3,36%, diikuti indeks Kopsi yang terpangkas 2,28%, Shanghai minus 1,85% dan Nikkei 225 merosot 1,73%.

Adapun bursa saham Indonesia, Singapura, Filipina dan Malaysia kemarin tidak beroperasi karena hari libur nasional.

Koreksi di pasar Asia dipicu spekulasi kenaikan suku bunga The Fed tahun ini. Sinyal itu dikirimkan Presiden The Fed Boston Eric Rosengren, Jumat lalu. Menurut dia, menunggu terlalu lama untuk menaikkan suku bunga bisa memanaskan ekonomi AS.


Analis NH Korindo Securities Deky Rahmat Sani menambahkan, koreksi pasar Asia juga dipicu langkah Bank Sentral Eropa (ECB) yang tidak mengubah suku bunga pembiayaan pada level 0%, suku bunga deposito, serta pembelian aset senilai US$ 90 miliar per bulan hingga Maret

2017. Setelah terkoreksi tajam, analis menduga bursa saham Asia akan bergerak mendatar pada pekan ini. "Bursa Asia akan bergerak terbatas selama sepekan ini karena ada agenda ekonomi yang sudah terjadwal," kata Analis Danareksa Sekuritas, Lucky Bayu, Jumat (9/9) lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie