TOKYO. Sentimen negatif dari Eropa menyeret jatuh pasar saham Asia, pagi ini. Indeks MSCI Asia Pacific tergerus 1,1% ke 116,08 pada pukul 9.37 waktu Tokyo. Semua sektor tumbang, dengan komposisi sekitar tujuh saham melemah berbanding setiap satu saham yang naik.Sementara, indeks Nikkei jatuh 1,6%, setelah pertumbuhan ekonominya pada kuartal yang lalu di bawah estimasi awal. Indeks Australia S&P/ASX 200 juga tertekan 1,3%, dan indeks Kospi tumbang 2%.Bursa regional lanjut tertekan untuk hari yang kedua, setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mengisyaratkan tidak akan meningkatkan pembelian obligasi pemerintah untuk mengatasi krisis. "Hasil pertemuan ECB menunjukkan masalah Eropa tidak akan terselesaikan dengan mudah," kata Juichi Wako, senior strategist dari Nomura Holdings Inc. Padahal, menurutnya, skenario terbaik pasar memperkirakan ECB akan memperluas pembelian obligasi, dan Uni Eropa memperkuat peraturan keuangan pada pertemuan di Brussels. Pasar saham kian melemah menjelang laporan ekonomi China yang akan dirilis hari ini. Ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan, Biro statistik China akan melaporkan inflasi November meningkat 4,5% dari tahun lalu. Angka tersebut lebih rendah dibanding kenaikan inflasi Oktober yang mencapai 5,5%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bursa Asia keok setelah pertemuan Uni Eropa mengecewakan
TOKYO. Sentimen negatif dari Eropa menyeret jatuh pasar saham Asia, pagi ini. Indeks MSCI Asia Pacific tergerus 1,1% ke 116,08 pada pukul 9.37 waktu Tokyo. Semua sektor tumbang, dengan komposisi sekitar tujuh saham melemah berbanding setiap satu saham yang naik.Sementara, indeks Nikkei jatuh 1,6%, setelah pertumbuhan ekonominya pada kuartal yang lalu di bawah estimasi awal. Indeks Australia S&P/ASX 200 juga tertekan 1,3%, dan indeks Kospi tumbang 2%.Bursa regional lanjut tertekan untuk hari yang kedua, setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mengisyaratkan tidak akan meningkatkan pembelian obligasi pemerintah untuk mengatasi krisis. "Hasil pertemuan ECB menunjukkan masalah Eropa tidak akan terselesaikan dengan mudah," kata Juichi Wako, senior strategist dari Nomura Holdings Inc. Padahal, menurutnya, skenario terbaik pasar memperkirakan ECB akan memperluas pembelian obligasi, dan Uni Eropa memperkuat peraturan keuangan pada pertemuan di Brussels. Pasar saham kian melemah menjelang laporan ekonomi China yang akan dirilis hari ini. Ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan, Biro statistik China akan melaporkan inflasi November meningkat 4,5% dari tahun lalu. Angka tersebut lebih rendah dibanding kenaikan inflasi Oktober yang mencapai 5,5%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News