Bursa Asia Kompak Melemah di Pagi Ini (2/8), Nikkei 225 Anjlok 5%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia anjlok pada awal perdagangan hari ini. Jumat (2/8), pukul 08.21 WIB, indeks Nikkei 225 anjlok 5,02% ke 36.212,39. Sedangkan, indeks Hang Seng melemah 1,62% ke 17.025,26.

Sementara itu, indeks Taiex melemah 2,91% menjadi 21.982,97. Sementara itu, Kospi turun 2,58% ke 2.706,09 dan indeks S&P/ASX 200 turun 2,14% ke 7.940,9.

Di sisi lain, FTSE Straits Times melemah 0,91% ke 3.388,59 dan FTSE Malay turun 0,57% menjadi 1.615,03.


Bursa Asia dibuka melemah dengan bursa saham Jepang anjlok setelah aksi jual di Wall Street.

Nikkei 225 anjlok 5% pada pembukaan, dan memperpanjang penurunan 2,62% pada hari Kamis (1/8), untuk memimpin pelemahan di perdagangan Bursa Asia. Nikkei 225 mencapai level terendah sejak Februari.

Baca Juga: Wall Street Anjlok: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Tertekan Data Ekonomi Terbaru

Sejumlah saham perusahaan terkemuka mengalami pelemahan termasuk Softbank Group, yang anjlok 6,7%. Saham Mitsui dan Marubeni juga turun, masing-masing lebih dari 9% dan 7%.

Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang turun, dengan imbal hasil pada acuan untuk obligasi tenor 10 tahun jatuh di bawah angka 1%, hingga mencapai level terendah sejak Juni.

Pasar di kawasan menelaah data angka inflasi Korea Selatan untuk bulan Juli yang sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan. Di mana, inflasi tahunan Korea capai 2,6% dibandingkan dengan 2,5% yang diharapkan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Sentimen suram di pasar Asia muncul setelah aksi jual di Wall Street dalam sesi perdagangan hari Kamis, yang menyebabkan ketiga indeks utama AS anjlok karena kekhawatiran resesi.

Dow Jones Industrial Average ditutup turun 1,21%, indeks S&P 500 anjlok 1,37% dan indeks Nasdaq Composite yang sarat teknologi merosot 2,3%.

Indeks Russell 2000, patokan saham berkapitalisasi kecil yang akhir-akhir ini menguat, juga ditutup turun 3%.

Baca Juga: Arah IHSG & Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Akhir Pekan Ini (2/8)

Di AS, data baru memicu kekhawatiran atas kemungkinan resesi dan kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin terlambat dalam memangkas suku bunga.

Klaim pengangguran awal meningkat paling tinggi sejak Agustus 2023. Indeks manufaktur ISM, barometer aktivitas pabrik di AS, mencapai 46,8%, lebih buruk dari yang diharapkan dan menandakan kontraksi ekonomi.

Setelah data ini, imbal hasil Treasury 10 tahun turun di bawah 4% untuk pertama kalinya sejak Februari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari