KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham di Asia Senin (26/9) mayoritas ditutup turun tajam. Tim riset Phillip Sekuritas Indonesia menyebut, bursa saham Asia tertekan oleh prospek suku bunga yang tinggi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Langkah menaikkan suku bunga acuan yang d ambil oleh bank sentral AS, Federal Reserve, dan bank sentral di berbagai negara lain pekan lalu dimaksudkan untuk melawan inflasi yang sudah berada di tingkat tertinggi dalam beberapa dekade terakhir. Namun, kenaikan suku bunga acuan ini dapat juga memicu terjadinya resesi ekonomi global jika dinaikkan terlalu cepat. Di pasar obligasi, bank sentral Jepang membeli surat utang Pemerintah Jepang bertenor 10 tahun dalam jumlah yang lebih besar dari yang direncanakan dalam operasi pasar yang di lakukan secara regular. Ini karena imbal hasil surat utang Pemerintah Jepang telah naik 15 basis points (bps) menjadi 0,245%, menuju batas atas 0,25% dari kisaran perdagangan yang dapat di toleransi oleh Bank Sentral Jepang.
Bursa Asia Kompak Melemah pada Senin (26/9), Tertekan Kenaikan Suku Bunga
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham di Asia Senin (26/9) mayoritas ditutup turun tajam. Tim riset Phillip Sekuritas Indonesia menyebut, bursa saham Asia tertekan oleh prospek suku bunga yang tinggi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Langkah menaikkan suku bunga acuan yang d ambil oleh bank sentral AS, Federal Reserve, dan bank sentral di berbagai negara lain pekan lalu dimaksudkan untuk melawan inflasi yang sudah berada di tingkat tertinggi dalam beberapa dekade terakhir. Namun, kenaikan suku bunga acuan ini dapat juga memicu terjadinya resesi ekonomi global jika dinaikkan terlalu cepat. Di pasar obligasi, bank sentral Jepang membeli surat utang Pemerintah Jepang bertenor 10 tahun dalam jumlah yang lebih besar dari yang direncanakan dalam operasi pasar yang di lakukan secara regular. Ini karena imbal hasil surat utang Pemerintah Jepang telah naik 15 basis points (bps) menjadi 0,245%, menuju batas atas 0,25% dari kisaran perdagangan yang dapat di toleransi oleh Bank Sentral Jepang.