TOKYO. Bursa Asia menanjak untuk hari kedua. Pada pukul 10.18 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,8% menjadi 113,64. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 0,7%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,5%, dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,9%. Sedangkan indeks Taiex Taiwan naik 0,7% dan Strait Times Index Singapura naik 0,9%. Saham-saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia antara lain: LG Electronics Inc naik 4,1%, Fanuc Corp naik 2%, dan Tokyo Power Electric Co naik 1,2%. Komitmen Prancis dan Jerman terkait keanggotaan Yunani di Eropa menjadi salah satu pemicu kenaikan bursa Asia. Kedua negara juga akan menjalankan sejumlah strategi untuk mendongkrak kembali pertumbuhan di Eropa. Faktor lainnya adalah pernyataan Perdana Menteri China untuk meningkatkan kembali perekonomian negaranya."Kebijakan stimulus di China merupakan hal positif bagi pasar global. China akan menstimulasi perekonomian pada saat negara-negara eksportir tertekan akibat tekanan krisis utang Eropa," jelas Fumiyuki Nakanishi, strategist SMBC Friend Securities Co. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bursa Asia lanjut reli untuk hari kedua
TOKYO. Bursa Asia menanjak untuk hari kedua. Pada pukul 10.18 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,8% menjadi 113,64. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 0,7%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,5%, dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,9%. Sedangkan indeks Taiex Taiwan naik 0,7% dan Strait Times Index Singapura naik 0,9%. Saham-saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia antara lain: LG Electronics Inc naik 4,1%, Fanuc Corp naik 2%, dan Tokyo Power Electric Co naik 1,2%. Komitmen Prancis dan Jerman terkait keanggotaan Yunani di Eropa menjadi salah satu pemicu kenaikan bursa Asia. Kedua negara juga akan menjalankan sejumlah strategi untuk mendongkrak kembali pertumbuhan di Eropa. Faktor lainnya adalah pernyataan Perdana Menteri China untuk meningkatkan kembali perekonomian negaranya."Kebijakan stimulus di China merupakan hal positif bagi pasar global. China akan menstimulasi perekonomian pada saat negara-negara eksportir tertekan akibat tekanan krisis utang Eropa," jelas Fumiyuki Nakanishi, strategist SMBC Friend Securities Co. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News