JAKARTA. Di akhir pekan kemarin, mayoritas bursa kawasan Asia memang ditutup melemah. Namun dalam sepekan terakhir itu, bursa regional sejatinya menguat 1,4%. Alhasil, indeks MSCI Asia Pasifik melaju ke angka 119,11. Para analis menilai, penguatan saham Asia tersebut didorong oleh sentimen laporan keuangan para emiten. Apalagi di Amerika Serikat (AS) dan Asia, laporan keuangan emiten memperlihatkan kinerja yang menggembirakan. Hal itu mendorong pelaku pasar masuk ke aset berisiko. Lemahnya data ekonomi AS seakan tertutupi serangkaian kinerja para emiten itu. Sayangnya, di ujung pekan (30/7) kemarin, bursa saham di kawasan Asia tidak mampu mempertahankan penguatannya. Salah satu penyebabnya, pasar mengantisipasi data pertumbuhan ekonomi (PDB) AS yang diprediksi memburuk. Hal ini menjadi alasan pelaku pasar untuk melakukan aksi ambil untung di akhir pekan, yang bertepatan dengan akhir bulan.
Bursa Asia Masih Berpotensi Naik Hari Ini
JAKARTA. Di akhir pekan kemarin, mayoritas bursa kawasan Asia memang ditutup melemah. Namun dalam sepekan terakhir itu, bursa regional sejatinya menguat 1,4%. Alhasil, indeks MSCI Asia Pasifik melaju ke angka 119,11. Para analis menilai, penguatan saham Asia tersebut didorong oleh sentimen laporan keuangan para emiten. Apalagi di Amerika Serikat (AS) dan Asia, laporan keuangan emiten memperlihatkan kinerja yang menggembirakan. Hal itu mendorong pelaku pasar masuk ke aset berisiko. Lemahnya data ekonomi AS seakan tertutupi serangkaian kinerja para emiten itu. Sayangnya, di ujung pekan (30/7) kemarin, bursa saham di kawasan Asia tidak mampu mempertahankan penguatannya. Salah satu penyebabnya, pasar mengantisipasi data pertumbuhan ekonomi (PDB) AS yang diprediksi memburuk. Hal ini menjadi alasan pelaku pasar untuk melakukan aksi ambil untung di akhir pekan, yang bertepatan dengan akhir bulan.