TOKYO. Pagi ini, saham-saham bursa Asia turun seiring kecemasan pelaku pasar atas penguatan yen yang dapat memukul perekonomian Jepang.Saham-saham besar yang turun antara lain: Canon Inc anjlok 2%, Honda Motor Co melorot 2,7%, dan BHP Billiton Ltd terpeleset 1,3%. "Pelaku pasar saat ini harus berhadapan dengan penguatan yen lagi terhadap dolar. Efek psikologis terhadap pasar akan sangat besar," jelas Hiroichi Nishi, equities manager Nikko Cordial Securities Inc. Pada pukul 09.56, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,7% menjadi 120,97. Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average anjlok 1,8% dan S&P/ASX 200 Index turun 0,3%. Penurunan juga dialami NZX 50 Index sebesar 0,4%.Asal tahu saja, berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, yen sudah menguat sebesar 16% tahun ini dan penguatannya merupakan yang terbesar diantara 10 mata uang negara maju. Terjadinya penguatan itu mendorong pemerintah Jepang mempertimbangkan sebuah kebijakan yang dapat menahan laju apresiasi yen. "saat ini, para eksportir Jepang mengharapkan mata uang yen berada di posisi 90 yen per dolar dan 110 yen per euro. Saat ini merupakan situasi yang berat untuk pendapatan eksportir," jelas Nishi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bursa Asia masih terkapar karena yen
TOKYO. Pagi ini, saham-saham bursa Asia turun seiring kecemasan pelaku pasar atas penguatan yen yang dapat memukul perekonomian Jepang.Saham-saham besar yang turun antara lain: Canon Inc anjlok 2%, Honda Motor Co melorot 2,7%, dan BHP Billiton Ltd terpeleset 1,3%. "Pelaku pasar saat ini harus berhadapan dengan penguatan yen lagi terhadap dolar. Efek psikologis terhadap pasar akan sangat besar," jelas Hiroichi Nishi, equities manager Nikko Cordial Securities Inc. Pada pukul 09.56, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,7% menjadi 120,97. Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average anjlok 1,8% dan S&P/ASX 200 Index turun 0,3%. Penurunan juga dialami NZX 50 Index sebesar 0,4%.Asal tahu saja, berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, yen sudah menguat sebesar 16% tahun ini dan penguatannya merupakan yang terbesar diantara 10 mata uang negara maju. Terjadinya penguatan itu mendorong pemerintah Jepang mempertimbangkan sebuah kebijakan yang dapat menahan laju apresiasi yen. "saat ini, para eksportir Jepang mengharapkan mata uang yen berada di posisi 90 yen per dolar dan 110 yen per euro. Saat ini merupakan situasi yang berat untuk pendapatan eksportir," jelas Nishi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News