Bursa Asia melaju didukung data ekonomi AS



HONG KONG. Bursa saham Asia melaju didukung data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan kesehatan perekonomian terbesar di dunia itu. Sementara, indeks Topix Jepang naik karena yen melemah terhadap dollar.

Mengacu Bloomberg, Selasa (25/10), indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4 % menjadi 140,49 pada pukul 16:00 waktu Hong Kong setelah aktivitas manufaktur AS naik ke level tertinggi sejak 2015, meningkatkan taruhan oleh para pedagang untuk kenaikan suku bunga pada bulan Desember hingga 71 %.

"Jika kita melihat pulihnya perekonomian AS, menjadi masuk akal untuk kenaikan suku bunga pada Desember,” kata James Woods, analis Rivkin Securities.


Asal tahu saja, performa pasar saham Asia mengendur bulan ini seiring pemilihan presiden AS dan ketidakpastian tentang kapan Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya.

Di sisi lain, indeks Topix Jepang naik 0,7 % ke level tertinggi sejak Mei karena yen turun untuk hari kedua terhadap dollar. Lebih dari 350 perusahaan di indeks itu dijadwalkan untuk memberikan update kuartalan pekan ini.

Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,5 % karena perusahaan kosmetik LG Household & Health Perawatan Ltd turun 8,3 %, memimpin penurunan di saham-saham yang mengandalkan wisatawan China. Kim Yeong Ju, seorang pejabat di Korea Tourism Organization di Seoul, mengatakan bahwa pihak berwenang China meminta agen perjalanan untuk mengekang paket wisata murah ke Korea Selatan dari November hingga April 2017.

Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co, pemasok lain untuk Apple, naik 1,1 % di Taipei, membantu meningkatkan Indeks acuan pulau oleh 0,7 % ke level tertinggi sejak Juni 2015. Apple akan merilis hasil pada hari Selasa. Indeks S & P / ASX 200 Australia naik 0,6 %, seperti yang dilakukan indeks S & P / NZX 50 Selandia Baru.

Indeks Shanghai Composite ditutup naik 0,1 %, sementara indeks Hang Seng Hong Kong sedikit berubah. Indeks Hang Seng China Enterprises dari perusahaan daratan diperdagangkan di Hong Kong naik 0,1 %.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto