Bursa Asia melambung ikuti optimisme China



TOKYO. Bursa saham Asia menanjak di hari kelima sedangkan risiko obligasi di kawasan itu turun ke titik terendah dalam setahun. Ini terjadi setelah Perdana Menteri Wen Jiabao memberi sinyal bahwa China masih punya ruang menambah stimulus demi mencapai target pertumbuhannya.

“China akan menggunakan kebijakan pencegahan dan insentif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil.,” tutur Wen di World Economic Forum, kemarin. Ia menegaskan China masih punya cukup kekuatan, baik moneter maupun fiskal.

Mengikuti optimisme Wen, semua indeks besar di Asia menanjak hari ini. Indeks MSCI Asia Pasifik melaju 1% pada pukul 11.34 pagi waktu Tokyo. Kontrak Standard & Poor’s 500 terangkat 0,2%. Indeks Nikkei 225 dan indeks Kospi Korsel sama-sama melejit 1,4%.


Berita baik lainnya, ongkos lindung nilai risiko obligasi Asia jatuh 3 basis poin ke titik terendah sejak Agustus 2011.

Gubernur Federal Reserves Ben S.Bernanke akan mengakhiri rapat dua harinya besok. Pasar berspekulasi bahwa Fed akan menambah pembelian aset alias Quantitative Easing jilid tiga.

“Pasar mulai percaya diri bahwa pemerintah takkan membiarkan ekonomi memburuk, ekspektasi bertambah di AS untuk pelonggaran moneter lebih lanjut dam China meningkatkan investasi pemerintah,” ujar Hiroichi Nishi, Equity Manager SMBC Nikko Securities Inc.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: