Bursa Asia melorot enam hari beruntun



OKYO. Kamis (15/9), bursa Asia turun lagi. Dengan demikian, penurunan bursa Asia sudah berlangsung selama enam hari berturut-turut. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.08 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3% menjadi 136,21.

Sedangkan berdasarkan data CNBC, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,66% dan indeks Topix turun 0,65%.

Di Australia, indeks ASX 200 turun 0,25% menjadi 5.214,40 dengan penurunan di seluruh sektor. Sektor energi tertekan 2,02% pada awal perdagangan akibat anjloknya harga saham-saham perusahaan minyak.


Sementara itu, bursa saham di China, Taiwan, dan Korea Selatan ditutup karena libur nasional hari ini.

Pasar saham di Asia tertekan setelah Wall Street berakhir mixed dan harga minyak dunia anjlok. Sekadar mengingatkan, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,18% menjadi 18.034,77. Sedangkan indeks S&P 500 turun 0,06% menjadi 2.125,77 dan indeks Nasdaq naik 0,36% menjadi 5.173,77.

Sedangkan harga minyak turun menyusul data cadangan AS yang beragam. Data Energy Information Administration menunjukkan adanya kenaikan cadangan minyak yang sudah disuling sebesar 4,6 juta barel pada pekan yang berakhir 9 September.

Sebaliknya, cadangan minyak mengalami penurunan sebesar 559.000 barel di saat market memprediksi adanya kenaikan cadangan sebesar 3,8 juta barel.

Selain itu, pasar juga mencemaskan mengenai ketidakpastian mengenai arah kebijakan bank sentral AS pada pertemuan yang akan dihelat pekan depan.

"Pasar tengah mengalami tekanan. Volatilitas masih akan melingkupi pasar hingga akhir tahun menjelang pertemuan bank sentral global dan pelaksanaan pemilu presiden," papar James Audiss, senior wealth manager Shaw and Partners Ltd yang berbasis di Sydney.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie