TOKYO. Bursa Asia masih melanjutkan penurunan yang terjadi di sepanjang pekan lalu, pagi ini. Pada pukul 09.30 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 1,3% menjadi 119,19. Sementara pada pekan lalu, bursa acuan Asia ini sudah tergerus 2,7%. Indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang tercatat jeblok 2,14%. Sedangkan indeks Hang Seng Hongkong turun 0,23% dan indeks S&P/ASX 200 terjungkal 2,9%. Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: Toyota Motor Corp yang turun 2,8% di Tokyo, BHP Billiton Ltd yang anjlok 2,9% di Sydney, dan Commonwealth Bank of Australia yang merosot 3,6% di Sydney. Sementara itu, Cochlear Ltd terjungkal 18% setelah perusahaan mengumumkan penarikan kembali (recall) atas produknya. Kemerosotan yang melanda bursa Asia dipengaruhi oleh spekulasi akan kemungkinan default Yunani atas utangnya. Spekulasi itu menimbulkan pertanyaan apakah krisis utang tersebut akan menjalar ke sistem perbankan global. "Di Eropa, segala sesuatu kian bertambah buruk. Sementara di Asia, akan ada penurunan lebih dalam pada pasar. Sejumlah negara dengan perekonomian besar akan ikut terseret dalam krisis ini," jelas Erwin Sanft, head of China and Hongkong research BNP Paribas SA di Hongkong. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bursa Asia memerah atas kemungkinan default Yunani
TOKYO. Bursa Asia masih melanjutkan penurunan yang terjadi di sepanjang pekan lalu, pagi ini. Pada pukul 09.30 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 1,3% menjadi 119,19. Sementara pada pekan lalu, bursa acuan Asia ini sudah tergerus 2,7%. Indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang tercatat jeblok 2,14%. Sedangkan indeks Hang Seng Hongkong turun 0,23% dan indeks S&P/ASX 200 terjungkal 2,9%. Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: Toyota Motor Corp yang turun 2,8% di Tokyo, BHP Billiton Ltd yang anjlok 2,9% di Sydney, dan Commonwealth Bank of Australia yang merosot 3,6% di Sydney. Sementara itu, Cochlear Ltd terjungkal 18% setelah perusahaan mengumumkan penarikan kembali (recall) atas produknya. Kemerosotan yang melanda bursa Asia dipengaruhi oleh spekulasi akan kemungkinan default Yunani atas utangnya. Spekulasi itu menimbulkan pertanyaan apakah krisis utang tersebut akan menjalar ke sistem perbankan global. "Di Eropa, segala sesuatu kian bertambah buruk. Sementara di Asia, akan ada penurunan lebih dalam pada pasar. Sejumlah negara dengan perekonomian besar akan ikut terseret dalam krisis ini," jelas Erwin Sanft, head of China and Hongkong research BNP Paribas SA di Hongkong. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News