Bursa Asia memerah terseret buruknya data penjualan ritel AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia dibuka memerah pagi ini terseret sentimen eksternal dari data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) yang melorot. Hal ini menimbulkan keraguan baru tentang kekuatan ekonomi AS. Di sisi lain, masih ada optimisme tentang perundingan perdagangan antara AS-China.

Mengutip Bloomberg, Jumat (15/2) pukul 08.30 WIB indeks Nikkei 225 melemah 206,35 poin atau 0,99% ke 20.929,90. indeks Hang Seng turun 317 poin atau 1,14% ke 28,113,86. 

Taiwan Taizex menguat 36,51 poin atau 0,37% ke 10.127,53 dan indeks Kospo melemah 22,36 poin atau 1,01% ke 2.203,47. Sementara itu FTSE Malaysia menguat 3,35 poin atau 0,20% ke 1.692,75.


"Pelemahan data penjualan ritel AS yang luar biasa tampaknya sebagian disebabkan oleh shutdown pemerintah, meski tidak jelas sejauh mana dampaknya,"ujar Kazushige Kaida, Head of Foreign Exchange State Street Tokyo seperti dikutip Reuters.

"Terlalu dini untuk berpikir bahwa ekonomi AS kehilangan tenaga sepenuhnya. Kami harus menunggu data baru dalam beberapa bulan mendatang," imbuhnya.

Jatuhnya penjualan ritel disertai dengan peningkatan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran pekan lalu.

Daisuke Uno, Kepala strategi Sumitomo Mitsui Bank mengatakan The Fed tampaknya meletakkan dasar untuk mengakhiri pengurangan neraca awal. 

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun menjadi 2,65%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi