SYDNEY. Indeks Asia melemah dengan kabar bailout Siprus yang terancam batal. Kemarin, parlemen Siprus menolak rencana pemajakan simpanan yang menjadi syarat bailout itu.European Central Bank (ECB) berusaha menenangkan dengan berkata tetap berkomitmen menyediakan likuiditas dalam jumlah tertentu, walau sebelumnya mengancam untuk mengakhiri bantuan darurat bagi bnak-bank Siprus."Sepertinya Anda akan melihat banyak pemberitaan negatif dalam beberapa hari ke depan. jadi sampai ini selesai dan sampai masalah bisa diatasi, akan sulit untuk menjadi terlalu optimis atas proyeksi dalam jangka pendek," ujar Michael Turner, Strategist RBC di Sydney.Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang kehilangan 0,3% pagi ini. Kemarin, indeks ini sempat emnguat di awal perdagangan, namun akhirnya ditutup turun 1,7%. Indeks Kospi juga terpangkas 0,3%, sedangkan indeks Australia terjun 0,4%.Para trader berkata belum ada kepanikan pasar karena investor berharap Uni Eropa, seperti yang sudah-sudah, akan mengambil langkah di menit terakhir yang akan menjaga Siprus tetap di blok itu."Kami tak percaya tindakan parlemen Siprus harus dilihat sebagai akhir kata 'tidak' untuk bailout. Bank di Siprus akan tutup sampai Kamis dan kami mengharapkan kesepakatan baru muncul dalam waktu 24 jam," tutur Vassili Serebriakov, Strategist BNP Paribas di New York. Namun ia mengakui, kegagalan menghasilkan kesepakatan akan mengarah ke skenario yang sangat negatif, termasuk mempertanyakan keanggotan zona euro.Selain masalah Siprus, investor juga menantikan hasil rapat Federal Reserve yang akan berakhir hari ini. Analis memprediksi Fed akan tetap membeli surat utang senilai US$ 85 miliar per bulan demi memacu investasi dan pemulihan ekonomi."Di konferensi pers nanti, kami berharap pimpinan Fed akan tetap menyepelekan ongkos pembelian aset dan lebih menekankan manfaatnya," kara rilis riset Barclays Capital.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bursa Asia mendung, namun tak ada kepanikan
SYDNEY. Indeks Asia melemah dengan kabar bailout Siprus yang terancam batal. Kemarin, parlemen Siprus menolak rencana pemajakan simpanan yang menjadi syarat bailout itu.European Central Bank (ECB) berusaha menenangkan dengan berkata tetap berkomitmen menyediakan likuiditas dalam jumlah tertentu, walau sebelumnya mengancam untuk mengakhiri bantuan darurat bagi bnak-bank Siprus."Sepertinya Anda akan melihat banyak pemberitaan negatif dalam beberapa hari ke depan. jadi sampai ini selesai dan sampai masalah bisa diatasi, akan sulit untuk menjadi terlalu optimis atas proyeksi dalam jangka pendek," ujar Michael Turner, Strategist RBC di Sydney.Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang kehilangan 0,3% pagi ini. Kemarin, indeks ini sempat emnguat di awal perdagangan, namun akhirnya ditutup turun 1,7%. Indeks Kospi juga terpangkas 0,3%, sedangkan indeks Australia terjun 0,4%.Para trader berkata belum ada kepanikan pasar karena investor berharap Uni Eropa, seperti yang sudah-sudah, akan mengambil langkah di menit terakhir yang akan menjaga Siprus tetap di blok itu."Kami tak percaya tindakan parlemen Siprus harus dilihat sebagai akhir kata 'tidak' untuk bailout. Bank di Siprus akan tutup sampai Kamis dan kami mengharapkan kesepakatan baru muncul dalam waktu 24 jam," tutur Vassili Serebriakov, Strategist BNP Paribas di New York. Namun ia mengakui, kegagalan menghasilkan kesepakatan akan mengarah ke skenario yang sangat negatif, termasuk mempertanyakan keanggotan zona euro.Selain masalah Siprus, investor juga menantikan hasil rapat Federal Reserve yang akan berakhir hari ini. Analis memprediksi Fed akan tetap membeli surat utang senilai US$ 85 miliar per bulan demi memacu investasi dan pemulihan ekonomi."Di konferensi pers nanti, kami berharap pimpinan Fed akan tetap menyepelekan ongkos pembelian aset dan lebih menekankan manfaatnya," kara rilis riset Barclays Capital.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News