TOKYO. Bursa Asia mengekor penguatan Wall Street setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) berhasil mereda spekulasi pasar soal penghentian quantitative easing.MSCI ASia Index naik 0,6% pada pukul 9:32 waktu Tokyo, siap untuk mencatat rekor kenaikan beruntun terlama sejak 2009. Nikkei 225 melonjak 1,6%, rebound dari penurunan dua hari sebesar 3,5%.Australia S&P/ASX 200 Index naik 0,7%, New Zealand NZX 50 maju 0,9%, kemudian bursa Korea Selatan, Kospi Index positif 0,2%.Hong Kong, Hang Seng Index naik 0,3%. China, Shanghai Composite Index melaju 0,9% dan Taiwan, Taiex Index naik 0,2% dan bursa Singapura, Straits Times Index naik 0,2%.Tapi, atas semua kenaikan ini, seorang analis mengingatkan pasar harus mewaspadai yang terjadi di Eropa. "Yang harus diperhatikan pasar adalah apa yang terjadi dengan Italia, seberapa jauh yield obligasi negara itu akan meningkat seiring krisis finansial dan politik," ulas Andrew Pease, chief investment Russell Investment Group.Menurutnya, bursa Asia akan meng-copy apa yang terjadi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bursa Asia meng-copy Wall Street dan Eropa
TOKYO. Bursa Asia mengekor penguatan Wall Street setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) berhasil mereda spekulasi pasar soal penghentian quantitative easing.MSCI ASia Index naik 0,6% pada pukul 9:32 waktu Tokyo, siap untuk mencatat rekor kenaikan beruntun terlama sejak 2009. Nikkei 225 melonjak 1,6%, rebound dari penurunan dua hari sebesar 3,5%.Australia S&P/ASX 200 Index naik 0,7%, New Zealand NZX 50 maju 0,9%, kemudian bursa Korea Selatan, Kospi Index positif 0,2%.Hong Kong, Hang Seng Index naik 0,3%. China, Shanghai Composite Index melaju 0,9% dan Taiwan, Taiex Index naik 0,2% dan bursa Singapura, Straits Times Index naik 0,2%.Tapi, atas semua kenaikan ini, seorang analis mengingatkan pasar harus mewaspadai yang terjadi di Eropa. "Yang harus diperhatikan pasar adalah apa yang terjadi dengan Italia, seberapa jauh yield obligasi negara itu akan meningkat seiring krisis finansial dan politik," ulas Andrew Pease, chief investment Russell Investment Group.Menurutnya, bursa Asia akan meng-copy apa yang terjadi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News