KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham Asia diperdagangkan lebih tinggi pada Kamis (5/12) pagi. Investor terus mencerna perkembangan terakhir kesepakatan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China.

Melansir dari CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,81% pada awal perdagangan. Indeks Topix menambahkan 0,6%. Indeks Kospi Korea Selatan juga naik 0,61%.

Sementara itu, pasar saham Australia juga naik setelah memimpin penurunan di antara pasar regional pada hari Rabu (4/12), dengan indeks S & P / ASX 200 naik 0,9%.

Baca Juga: Wall Street rebound dari penurunan beruntun 3 hari, lagi-lagi karena Trump

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan 0,27% lebih tinggi.

Pasar terus mengamati perkembangan perdagangan AS-China. Terutama setelah laporan Bloomberg yang mengatakan Washington dan Beijing semakin dekat dengan kesepakatan perdagangan.

Laporan Bloomberg, yang mengutip orang-orang yang akrab dengan perundingan, mengatakan kedua negara bergerak lebih dekat untuk menyetujui jumlah tarif yang akan digulirkan kembali pada kesepakatan fase pertama.

Baca Juga: Marah besar, Arab Saudi ancam akan membanjiri pasar minyak jika...

Presiden Donald Trump juga mengatakan pada hari Rabu bahwa pembicaraan perdagangan dengan China berjalan dengan baik.

Itu terjadi hanya sehari setelah Trump mengatakan pada hari Selasa (3/12) bahwa ia mungkin menunda kesepakatan perdagangan dengan China sampai setelah pemilihan presiden AS tahun 2020.

Komentar Trump itu langsung menyulut aksi jual di seluruh pasar global. Perkembangan baru-baru ini terjadi menjelang tanggal 15 Desember, ketika tarif tambahan untuk ekspor China ke AS akan mulai berlaku.

Baca Juga: Kabar terbaru, AS-China ternyata lebih dekat dengan kesepakatan dagang

Semalam, indeks utama Wall Street rebound dari penurunan beruntun tiga hari.  Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 146,97 poin lebih tinggi pada 27.649,78, sedangkan S&P 500 naik 0,6% untuk mengakhiri hari perdagangannya di 3.112,76. Nasdaq Composite naik 0,5% menjadi ditutup pada 8.566,67.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto