Bursa Asia menguat, investor masih menunggu detail kesepakatan dagang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Asia masih semringah di awal perdagangan hari ini. Selasa (17/12) pukul 8.46 WIB, indeks Nikkei menguat 0,38%.

Hang Seng juga menguat 0,55% ke 27.661. Indeks Shanghai naik 0,04% ke 2.986. Sedangkan Taiex menguat 0,38% ke 11.985.

Indeks Kospi menanjak 0,66% ke 2.182. Sedangkan Straits Times menguat 0,09% ke 3.209. Hanya FTSE Burs Malaysia yang pagi ini turun 0,11% ke 1.567.


Baca Juga: Tiga indeks utama Wall Street tancap gas ke rekor tertinggi

Tiga indeks utama Wall Street mencapai rekor tertinggi pada perdagangan kemarin dipicu oleh kesepakatan dagang AS-China. Tapi, investor masih menunggu detail kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang diumumkan akhir pekan lalu.

Mathan Somasundaram, portfolio strategist Blue Ocean Equities di Sydney mengatakan bahwa pelaku pasar memperkirakan AS tidak akan menetapkan kenaikan tarif baru karena ini juga menekan ekonomi AS, tak cuma menekan ekonomi negara lain. "Pasar perlu data baru yang lebih baik untuk mengangkat optimisme," kata Somasundaram kepada Reuters.

Baca Juga: Rupiah menguat ke Rp 14.005 per dolar AS pada Selasa (17/12) pagi

Kemarin, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa kesepakatan awal kedua negara akan menggandakan ekspor AS ke China. "Pasar saham hanya ingin reli, jadi apapun yang ditawarkan tampaknya positif. Tapi pasar lain lebih menimbang apa yang terjadi pada kesepakatan," kata Imre Speizer, analis Westpac.

Tak heran, harga emas hanya turun tipis dalam dua hari perdagangan sejak awal pekan. Investor masih hati-hati masuk ke aset berisiko dan mempertahankan emas sebagai investasi saat ini.

Baca Juga: Harga emas hanya turun tipis meski sudah ada kesepakatan dagang

Sejumlah pejabat China mengatakan bahwa kesepakatan yang sedang disusun masih merupakan masalah sensitif dan perlu kehati-hatian untuk memastikan bahwa bahasa yang digunakan dalam kesepakatan tidak akan menaikkan tensi lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati