Bursa Asia Menguat Pada Perdagangan Senin (8/1) Pagi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas bursa Asia menguat pada perdagangan Senin (8/1) pagi. Pukul 08.17 WIb, indeks Kospi naik12,65 poin atau 0,49% ke 2.950,62, ASX 200 naik 12,83 poin atau 0,17% ke 7.501,80, Straits Times naik 24,66 poin atau 0,80% ke 3.209,21 dan FTSE Malaysia naik 3,03 poin atau 0,22% ke 1.490,87.

Bursa Asia diperdagangkan di kisaran sempit karena pada pedagang menanti data inflasi dari AS, Jepang dan China pekan ini, setelah data pekerjaan dan aktivitas yang beragam yang dirilis pada Jumat pekan lalu membatasi pergerakan indeks di awal tahun.

Pasar Jepang tutup hari ini karena hari libur. Sementara, saham Korea Selatan dan Australia naik pada pembukaan.


Baca Juga: Bursa Asia Melemah Pada Kamis (4/1) Pagi, Mengekor Penurunan Wall Street

Mengutip Bloomberg, saham global mengalami penurunan terbesar sejak Oktober pada pekan lalu, karena pasar diguncang oleh banyaknya penerbitan saham korporasi dan Federal Reserve mengindikasikan tidak akan terburu-buru untuk menurunkan suku bunga, 

Para pedagang menanti laporan inflasi AS yang akan dirilis pada Kamis pekan ini untuk mencari petunjuk berikutnya tentang prospek arah kebijakan The Fed. 

"Pekan pertama 2024 membawa sinyal data yang kontradiktif," kataekonom Barclays Christian Keller dalam sebuah catatan untuk klien seperti dikutip Bloomberg.

"Pertumbuhan lapangan kerja AS yang solid, risalah The Fed yang hati-hati dan ekonomi AS yang masih kuat meningkatkan keraguan terhadap ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed yang agresif."

Di Asia, para pedagang juga menanti laporan inflasi China dan Jepang yang merupakan barometer secara lebih luas. Investor menantikan pelonggaran kebijakan bank sentral China.

Baca Juga: Cermati Saham-Saham yang Paling Banyak Dilego Asing Selama Sepekan

"Tingkat suku bunga utama Jepang terlihat terus menurun dan hal ini akan menggarisbawahi kurangnya tekanan pada BoJ untuk mengubah kebijakan, terutama setelah gempa baru-baru ini." kata Marc Chandler, kepla strategi pasar Bannockburn Global.

"Perekonomian memerlukan lebih banyak dukungan dan pemangkasan fasilitas pinjaman jangka menengah bertenor satu tahun pada akhir bulan ini tampaknya semakin mungkin terjadi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi