Bursa Asia menguat Selasa (19/10) pagi, investor cermati rilis kinerja perusahaan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan Selasa (19/10) pagi. Pukul 08.25 WIB, indeks Nikkei 225 naik 113,64 poin atau 0,37% ke 29.128,33, Hang Seng naik 61,50 poin atau 0,24% ke 25.471,25.

Taiex naik 113,96 poin atau 0,68% ke 16.808,55, Kospi naik 11,31 poin atau 0,38% ke 3.017,95, ASX 200 naik 16,33 poin atau 0,22% ke 7,397,40, Straits Times naik 31,12 poin atau 0,8=98% ke 3.204,94 dan FTSE Malaysia naik 7,69 poin atau 0,48% ke 1.605,97.

Bursa Asia menguat lantaran investor mempertimbangkan laporan kinerja perusahaan serta prospek pengetatan kebijakan moneter The Fed untuk menahan inflasi. 


Mengutip Bloomberg, saham di Jepang, Australia dan Korea Selatan naik moderat.

Baca Juga: Bursa Senin (18/10), harga saham BBCA & BBRI beda arah

Para trader sedang menanti untuk melihat apakah deretan pembicaraan Federal Reserve minggu ini akan menenangkan kegelisahan yang berasal dari rencana tapering off.

"Dunia mengamati suku bunga lebih dekat daripada yang telah terjadi selama beberapa waktu, dan pergerakannya sangat tegas, terutama dalam (yield obligasi) yang jatuh tempo dalam jangka pandek," kata Chris Weston, kepala penelitian Pepperstone Financial Pty, dalam catatan yang dikutip Bloomberg.

Investor mencermati musim pendapatan untuk melihat bagaimana biaya yang lebih tinggi untuk energi dan bahan baku mempengaruhi margin.

"Kami akan mendapat banyak informasi tentang apakah margin tertekan oleh kekurangan ini dan harga yang lebih tinggi serta upah terus naik," jelas JoAnne Feeney, mitra Advisors Capital Management seperti dikutip Bloomberg.

Sementara itu, di Asia, dalam perkembangan peraturan terbaru di China, para pejabat mempertimbangkan permintaan perusahaan media dari Tencent Holdings LTd hingga ByteDance Ltd untuk mengizinkan pesaing pengakses dan menampilkan konten mereka di hasil pencarian.

Selanjutnya: Bursa Asia bervariasi pada Senin (18/10) pagi, mayoritas indeks menguat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi