TOKYO. Menjelang sore, bursa Asia dilanda aksi beli. Tak mengherankan jika indeks acuan di kawasan regional ini menuju kenaikan terbesar dalam delapan bulan terakhir. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 15.33 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific menanjak 2% menjadi 116,11. Dalam setiap tujuh saham yang naik, terdapat satu saham yang turun. Indeks pasar saham Asia ini tengah menuju kenaikan harian terbesar sejak 21 Desember lalu. Lonjakan bursa Asia tersebut juga disokong oleh menghijaunya sejumlah indeks acuan regional. Ambil contoh, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang mencatatkan kenaikan sebesar 1,5%, indeks Kospi Korea Selatan naik 2,6%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 1,5%, dan indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,5%. Kenaikan juga terjadi pada indeks Hang Seng Hong Kong sebesar 2% dan Shanghai Composite Index China yang naik 0,1%. Demikian pula halnya dengan Strait Times Index yang naik sebesar 0,1%. Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi arah bursa Asia antara lain: HSBC Holdings Plc yang menanjak 2,6% di Hong Kong, LG Display Co naik 7,3% di Seoul, China Zhongwang Holdings Ltd naik 6,3% di Hong Kong, dan Hitachi Chemical Co naik 8,9% di Tokyo. Adapun sentimen positif yang menggairahkan bursa saham regional pada akhir pekan ini adalah pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi yang menegaskan akan melakukan apapun untuk mempertahankan euro. "Sebelumnya ada kecemasan bahwa segala sesuatu akan memburuk. Namun, Draghi mengeluarkan pernyataan yang sangat mendukung pergerakan pasar di mana mereka akan melakukan apapun yang dibutuhkan untuk menyokong euro," papar Cameron Peacock, market analyst IG Markets. Sekadar tambahan informasi, indeks MSCI Asia Pacific sudah anjlok 12% dari level tertingginya tahun ini yang tercipta pada 29 Februari lalu. Beberapa penyebabnya adalah kecemasan mengenai perlambatan ekonomi China dan semakin memburuknya krisis utang Eropa. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bursa Asia menuju lonjakan terbesar pada tahun ini
TOKYO. Menjelang sore, bursa Asia dilanda aksi beli. Tak mengherankan jika indeks acuan di kawasan regional ini menuju kenaikan terbesar dalam delapan bulan terakhir. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 15.33 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific menanjak 2% menjadi 116,11. Dalam setiap tujuh saham yang naik, terdapat satu saham yang turun. Indeks pasar saham Asia ini tengah menuju kenaikan harian terbesar sejak 21 Desember lalu. Lonjakan bursa Asia tersebut juga disokong oleh menghijaunya sejumlah indeks acuan regional. Ambil contoh, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang mencatatkan kenaikan sebesar 1,5%, indeks Kospi Korea Selatan naik 2,6%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 1,5%, dan indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,5%. Kenaikan juga terjadi pada indeks Hang Seng Hong Kong sebesar 2% dan Shanghai Composite Index China yang naik 0,1%. Demikian pula halnya dengan Strait Times Index yang naik sebesar 0,1%. Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi arah bursa Asia antara lain: HSBC Holdings Plc yang menanjak 2,6% di Hong Kong, LG Display Co naik 7,3% di Seoul, China Zhongwang Holdings Ltd naik 6,3% di Hong Kong, dan Hitachi Chemical Co naik 8,9% di Tokyo. Adapun sentimen positif yang menggairahkan bursa saham regional pada akhir pekan ini adalah pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi yang menegaskan akan melakukan apapun untuk mempertahankan euro. "Sebelumnya ada kecemasan bahwa segala sesuatu akan memburuk. Namun, Draghi mengeluarkan pernyataan yang sangat mendukung pergerakan pasar di mana mereka akan melakukan apapun yang dibutuhkan untuk menyokong euro," papar Cameron Peacock, market analyst IG Markets. Sekadar tambahan informasi, indeks MSCI Asia Pacific sudah anjlok 12% dari level tertingginya tahun ini yang tercipta pada 29 Februari lalu. Beberapa penyebabnya adalah kecemasan mengenai perlambatan ekonomi China dan semakin memburuknya krisis utang Eropa. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News