Bursa Asia mixed dan masih diwarnai sentimen Trump



SINGAPURA. Pasar saham Asia diperdagangkan mixed pada transaksi Jumat (13/1). Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 08.20 waktu Singapura, indeks Kospi Korea Selatan mencatatkan penurunan 0,49%.

Salah satu saham yang pergerakannya menggerus bursa Korsel adalah Samsung Electronics Co. Aksi jual saham Samsung terjadi setelah pimpinan Samsung Jay Lee ditetapkan sebagai tersangka skandal korupsi besar yang mengguncang Korsel.

Lee sudah ditahan lebih dari 22 jam untuk diinterogasi mengenai dugaan penyuapan dalam skandal korupsi yang melibatkan Presiden Park Geun-hye.


Sekadar informasi, pagi ini, saham Samsung melorot 1,91%, Samsung C&T turun 0,39%, dan Samsung Heavy turun 1,88%.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,53% di awal transaksi pagi ini. Salah satu saham yang menyokong langkah indeks Nikkei adalah saham Takata yang meroket 16,47%.

Sedangkan indeks ASX 200 turun 0,64% di awal transaksi perdagangan. Sektor finansial mengalami penurunan terdalam sebesar 1,31%.

Australia "Big Four" mencatatkan pelemahan lebih dari 1%. Perinciannya: National Australia Bank turun 1,36%, Commonwealth Bank turun 1,43%, ANZ turun 1,47%, dan Westpac turun 1,65%.

Investor masih menanti kebijakan yang akan diterapkan pemerintahan Donald Trump. "Dengan hanya berselang sepekan jelang inagurasi, trader berharap Donald Trump akan memberikan penjelasan lebih jauh mengenai rencana pengembangan infrastrukturnya. Sayangnya, saat konferensi pers pertama, Trump gagal melakukannya. Sehingga dollar AS akhirnya melemah," papar Kathy Lien, managing director of foreign exchange strategist BK Asset Management.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie