Bursa Asia-Pasifik Melemah Selasa (26/11) Pagi, Meski Wall Street Cetak Rekor Baru



KONTAN.CO.ID - Bursa saham Asia-Pasifik melemah pada perdagangan Selasa (26/11) pagi, tidak mengikuti penguatan Wall Street yang mencatat rekor tertinggi setelah Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunjuk Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan. 

Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,28% setelah sebelumnya mencatat rekor penutupan tertinggi pada Senin.

Baca Juga: Saham-Saham Big Cap Menghijau, Menyokong IHSG Kembali ke 7.300 Hingga Hari Ini


Indeks Nikkei 225 Jepang merosot 0,82% dan Topix kehilangan 0,64%. Data menunjukkan Indeks Harga Jasa Produsen (Service PPI) Jepang meningkat 2,9% secara tahunan, sedikit lebih tinggi dibandingkan kenaikan 2,8% pada bulan sebelumnya. 

Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,40% pada awal perdagangan.

Sementara itu, Indeks Futures Hang Seng Hong Kong tercatat di level 19.245, lebih tinggi dibandingkan penutupan terakhir indeks Hang Seng di 19.150,99. 

Investor di Asia-Pasifik memantau rilis data produksi manufaktur Singapura untuk Oktober, yang diperkirakan naik 2,2% secara tahunan menurut survei Reuters.

Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan kenaikan 9,8% pada September. 

Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Pilihan dan Proyeksi IHSG untuk Hari Ini (26/11)

Di AS, reli di pasar saham mengangkat indeks Dow Jones Industrial Average, S&P 500, dan Russell 2000 ke level tertinggi baru pada Senin (25/11).

Penguatan ini didorong oleh optimisme investor atas penunjukan Scott Bessent, pendiri Key Square Group, sebagai Menteri Keuangan AS. 

Indeks Dow Jones melonjak 440,06 poin atau 0,99% ke 44.736,57, mencatat rekor penutupan tertinggi.

Baca Juga: Wall Street Menghijau, Indeks Saham Kecil Cetak Rekor Setelah Trump Tunjuk Bessent

Indeks S&P 500 naik 0,3% ke 5.987,37 dan Nasdaq Composite menguat 0,27% ke 19.054,84, keduanya juga mencetak rekor baru. 

Investor global saat ini terus memantau langkah-langkah kebijakan yang akan diambil oleh tim ekonomi Trump dan data ekonomi utama yang akan dirilis dalam waktu dekat, termasuk potensi dampaknya terhadap pasar Asia.

Selanjutnya: 5 Hal Penyebab Anxiety Anda Makin Parah, Kecanduan Kopi Salah Satunya

Menarik Dibaca: 5 Hal Penyebab Anxiety Anda Makin Parah, Kecanduan Kopi Salah Satunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto