KONTAN.CO.ID - Bursa saham Asia-Pasifik menguat pada Kamis (29/5) pagi setelah pengadilan federal Amerika Serikat (AS) memutuskan bahwa Presiden Donald Trump telah melampaui wewenangnya saat memberlakukan tarif “resiprokal” terhadap lebih dari 180 negara dan wilayah pada April lalu.

Putusan pengadilan tersebut menenangkan kekhawatiran pelaku pasar atas potensi eskalasi perang dagang, mendorong kenaikan di bursa-bursa utama kawasan.

Baca Juga: Pengadilan Perdagangan AS Blokir Tarif Trump, Sebut Langgar Wewenang Konstitusi

KKI 2025 Fasilitasi Business Matching UMKM Rp 224 Miliar

Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 1,18%, sedangkan Topix naik 0,79%. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,78%. Sementara Kosdaq yang berisi saham berkapitalisasi kecil bertambah 0,44%.

Indeks utama Australia, S&P/ASX 200, turut naik tipis sebesar 0,12%.

Sementara itu, pasar Hong Kong diperkirakan sedikit melemah. Kontrak berjangka indeks Hang Seng berada di posisi 23.132, lebih rendah dibanding penutupan terakhir indeks acuan di 23.258,31.

Baca Juga: Trump Sebut Golden Dome Gratis untuk Kanada Jika Bergabung dengan AS

Investor hari ini akan mencermati keputusan suku bunga Bank of Korea, serta pergerakan saham-saham teknologi Asia, menyusul laporan kinerja Nvidia yang melampaui ekspektasi.

Raksasa chip AS tersebut mencatat lonjakan pendapatan pusat data sebesar 73% secara tahunan.

Namun di Wall Street, ketiga indeks utama justru terkoreksi semalam, seiring investor mencerna laporan keuangan korporasi dan risalah rapat The Fed yang menunjukkan kekhawatiran atas risiko inflasi dan pengangguran.

Baca Juga: Wall Street Ditutup Turun Rabu (28/5), Saham Desainer Chip Anjlok

Indeks S&P 500 turun 0,56% ke 5.888,55, Nasdaq Composite melemah 0,51% ke 19.100,94, dan Dow Jones Industrial Average turun 0,58% atau 244,95 poin ke 42.098,70

Para analis menilai bahwa kombinasi dari ketidakpastian kebijakan tarif AS dan sinyal kehati-hatian dari The Fed akan tetap menjadi faktor penggerak utama pasar dalam waktu dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News