Bursa Asia rontok mengekor Wall Street, indeks Jepang sentuh level terendah



KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Kejatuhan pasa saham Amerika Serikat (AS) langsung berdampak negatif pada pergerakan bursa Asia, Kamis (25/10). Bahkan, indeks Nikkei Jepang tercecer ke level terendahnya sepanjang tahun dengan penurunan 3,3% ke level 21.449,06. 

Indeks Topix Tokyo juga anjlok 3% dan kehilangan nilai pasar lebih dari US$ 155 miliar hanya dalam 15 menit perdagangan. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,7%. Sementara itu indeks Singapura Strait Times Index (STI) melorot 1,28%.

Di Korea Selatan, indeks Kospi memasuki tren bearish karena telah turun 2,01%. Penurunan indeks Kospi dipimpin saham Samsung Electronics dan SK Hynix yang anjlok lebih dari 2,5%, meskipun melaporkan laba lebih baik dari ekspektasi di kuartal ketiga 2018.


Pelemahan saham-saham teknologi AS membuat pasar saham AS merosot tajam pada Rabu (24/10). "Investor tetap berhati-hati karena mengantisipasi laporan keuangan lebih dari 100 perusahaan S&P 500 termasuk Amazon, Alphabet, dan Comcast," ujar Rivkin Securities yang berbasis di Sydney, seperti dilansir Reuters, Kamis (25/10). 

Sebagai informasi, indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 608,01 poin menjadi 24.583,42. Penurunan ini menghapus seluruh kenaikan indeks di sepanjang 2018. Sedangkan indeks S&P 500 merosot 3,1% menjadi 2.656,10. Alhasil, indeks S&P mencatatkan kinerja negatif tahun ini. Selain itu, indeks Nasdaq yang ambles 4,4% menjadi 7.108,4 sehingga memasuki teritori negatif.  

Saham-saham berbasis teknologi mengalami tekanan besar. Netflix tumbang 9,4%. Sementara Facebook dan Alphabet keduanya turun lebih dari 5%. Pun demikian halnya dengan saham Apple yang anjlok 3,4%. Adapun AT&T merosot lebih dari 8,1% setelah merilis kinerja kuartalannya. 

Ketegangan pasar juga bertambah pula usai polisi mencegat tersangka bom yang dikirim ke mantan Presiden AS Barack Obama, Hilary Clinton, dan tokoh Demokrat lainnya. Selain itu, tekanan internasional yang meningkat di Arab Saudi atas kematian jurnalis Jamal Khashoggi juga membebani sentimen investor. Hal ini dinilai akan mempengaruhi pergerakan bursa asia hari ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti